SuaraBekaci.id - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap dua pria terduga teroris di wilayah Kota Bekasi, pada Selasa (3/9/2024).
Penangkapan terduga teroris pertama dilakukan di wilayah Rawalumbu, Kota Bekasi. Terduga teroris berinisial DFA (27) kesehariannya berprofesi sebagai penjual donat.
“(Aktivitas terduga teroris) jualan donat,” kata Ketua RT 05 RW 04 setempat, Suminta (49), Selasa (3/9/2024).
Suminta mengaku tidak mengenal DFA, karena selama tinggal di wilayahnya terduga teroris itu tidak pernah melapor kepadanya.
Baca Juga:Bertambah Satu, Densus 88 Juga Tangkap Terduga Teroris di Rawalumbu, Begini Pengakuan Ketua RT
Namun, berdasarkan informasi yang diterima Suminta menyebut DFA telah tinggal di wilayahnya kurang lebih 2 bulan.
“Warga (terduga teroris) ini enggak laporan ke pengurus RT. Kita pun dengan kejadian ini sebenernya memang betul gak tau,” ujarnya.
Proses penangkapan DFA pun tidak diketahui oleh Suminta. Dirinya mengetahui ada warganya yang diduga terlibat aksi terorisme dari seorang Bimbingan Massal Polri (Bimaspol) yang tiba-tiba memintanya datang ke Kelurahan Bojong Rawalumbu.
“Ternyata (di Kelurahan Bojong Rawalumbu) pelaku sudah ada di dalam mobil dan kita gak tahu penangkapannya di mana,” ujarnya.
Seusai dari Kelurahan, Suminta pun diminta mendampingi proses penggeledahan sebuah ruko milik terduga teroris itu. Di sana, Tim Densus 88 mengamankan Kartu Keluarga dan tiga buah buku.
Baca Juga:Kronologi Penangkapan Teroris di Bekasi, Densus 88 Kabulkan Permintaan Orang Tua Terduga Pelaku
“Kita gatau bukunya buku apa,” ucapnya.
Penangkapan terduga teroris selanjutnya dilakukan di sebuah bengkel di Jalan Pahlawan, Durenjaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Terduga teroris berinisial FNA (25) merupakan seorang montir. Penangkapan dilakukan saat FNA baru saja membuka bengkel milik orang tuanya.
Pendi, seorang saksi mata di lokasi mengatakan, penangkapan dilakukan sekitar pukul 08.00 WIB.
Pendi mengaku tidak mengetahui secara pasti dari mana dan berapa jumlah anggota yang datang saat itu. Namun, sepenglihatannya mayoritas yang melakukan penangkapan tidak mengenakan baju dinas.
“Gak tahu (anggota) dari mana, pakai preman (sipil) semua. Tapi kalau Babinsa sama Kamtibmas pakai pakaian dinas,“ ujarnya.
Menurutnya penangkapan itu terjadi begitu cepat. Anggota tidak membawa barang apapun dari ruko bengkel itu selain menggiring FNA dan ayahnya masuk ke salah satu dari tiga mobil yang dibawa oleh Tim Densus 88.
Pendi mengaku belum lama mengenal FNA. Namun, jika dengan ayahnya tergolong cukup lama karna ruko bengkel milik ayah FNA pun telah berdiri sekitar puluhan tahun.
“Enggak tahu persisnya, pokoknya lama dah, puluhan tahun kali (ruko bengkel),” ujarnya.
Tak banyak percakapannya dengan FNA. Pendi pun menyebut bahwa terduga teroris itu merupakan sosok yang pendiam.
“Bocah itu kaya apa ya pendiam,” ucapnya.
Kanitreskrim Polsek Rawalumbu, AKP Ompi Indovina, juga membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di wilayah Bekasi Timur.
“Iya informasinya ada (penangkapan terduga teroris),” kata Ompi, saat dikonfirmasi wartawan.
Namun, Ompi tidak menjelaskan lebih detail terkait penangkapan itu. Sebab, penangkapan itu dilakukan oleh pihak Densus 88.
“Densus 88 itu (yang menangkap),” ujarnya.
Kontributor : Mae Harsa