Muaragembong yang Tertinggal: Pembangunan Infrastruktur Mangkrak

Di era Pj Bupati Dani Ramdan, Pemkab Bekasi kata Sukarwan mulai membangun sejumlah infrastruktur yang dulu mangkrak.

Galih Prasetyo
Sabtu, 18 Mei 2024 | 14:26 WIB
Muaragembong yang Tertinggal: Pembangunan Infrastruktur Mangkrak
Kondisi banjir yang menggenangi Desa Pantai Harapan Jaya, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Banjir di Desa Pantai Harapan Jaya sudah berlangsung satu pekan, Minggu (4/3/2023). (Suara.com / Danan Arya)

SuaraBekaci.id - Bagi warga Bekasi tentu tidak asing dengan nama Muaragembong. Wilayah ini merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Muaragembong bagi kebanyakan warga Bekasi sebagai daerah yang tertinggal. Letaknya cukup jauh dan hanya diketahui publik saat kawasan ini dilanda musibah banjir.

Faktanya Muaragembong menjadi salah satu kawasan di Bekasi yang tertingggal. Sejumlah infrastruktur yang diupayakan dibangun pemerintah pun tidak maksimal, banyak yang mangkrak.

Baca juga:

Baca Juga:Ngeri! Pelaku Curanmor di Pondok Gede: Nyolong di Siang Bolong Sampai Nekat Todong Pistol

Hal ini diakui sendiri oleh Camat Muaragembong Sukarmawan. Menurutnya, pembangunan infrastruktur sangat penting bagi mobilitas warga Muaragembong.

Selain itu, pembangunan infrastruktur juga akan meningkatkan meningkatkan sektor perekonomian, terutama akses jalan menuju destinasi wisata di pesisir pantai Muaragembong.

Di era Pj Bupati Dani Ramdan, Pemkab Bekasi kata Sukarwan mulai membangun sejumlah infrastruktur yang dulu mangkrak.

"Alhamdulillah saat ini pembangunan berjalan secara masif bahkan untuk infrastruktur yang sudah pernah dikerjakan namun mangkrak," kata Camat Sukarwan dikutip dari Antara.

Baca juga:

Baca Juga:Warga Bekasi Wajib Waspada! Modus Pecah Kaca Mobil, Uang Rp450 Juta untuk Biaya RS Raib

Salah satu pembangunan yang coba diupayakan oleh Pemkab Bekasi ialah Jembatan Kuning yang menghubungkan Desa Pantai Bakti dengan Desa Pantai Mekar setelah tertunda sejak tahun 2017 silam.

Menurut Sukarwan, jembatan kuning itu memakan biaya Rp30 miliar namun baru setengah yang jadi.

"Thun ini Rp95 miliar untuk tahap lanjutan, jadi totalnya Rp125 miliar agar dapat tuntas," katanya.

Infrastruktur lain juga turut dibangun salah satunya Jalan Raya Bagedor yang menghubungkan Desa Jaya Sakti dengan Desa Pantai Harapan Jaya.

Ruas jalan tersebut dilebarkan empat meter lebih untuk memudahkan akses mobilitas masyarakat. Rekonstruksi dengan pengecoran pun sudah dituntaskan dan kini tinggal menunggu pembangunan jembatan.

Selain itu, Pemkab Bekasi segera membangun infrastruktur jalan dari Jembatan Jokowi menuju Desa Pantai Bakti sepanjang tiga kilometer.

"Ini sudah disurvei dari jembatan Jokowi mengarah ke pantai Bakti. Awalnya paving block sepanjang tiga kilometer, tapi diubah supaya lebih kuat jadi bentuknya pengecoran hanya panjangnya berkurang jadi tiga kilometer," katanya.

Sukarmawan melanjutkan, pembangunan jalan juga akan dilakukan dari Jembatan Jokowi menuju ke Desa Pantai Bahagia sepanjang tiga kilometer yang saat ini memasuki tahap kajian dan tinggal menunggu pelaksanaan.

"Kalau tuntas ini juga akan mempermudah akses masyarakat menuju objek wisata Pantai Beting, termasuk pembangunan jembatan yang menuju ke sana," ucapnya.

Wilayah Kecamatan Muaragembong terbagi menjadi enam desa. Nama keenam desanya ialah Desa Jayasakti, Desa Pantai Harapanjaya, Desa Pantai Sederhana, Desa Pantai Bahagia, Desa Pantai Bakti dan Desa Pantai Mekar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini