SuaraBekaci.id - Pelaku begal tak hanya laki-laki. Di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, seorang wanita muda diduga menjadi bagian dari bandit begal yang membuat korban mengalami luka bacok hingga motornya dibawa pelaku.
Kejadian begal dialami seorang pria muda di Kawasan Mandala, Kamojing, Karawang, Jawa Barat pada Kamis (14/12) dinihari sekitar pukul 00:00 WIB. Dari rekaman CCTV, sebelum menjadi korban begal, pria tersebut terlihat tengah membonceng seorang wanita muda.
Dari rekaman CCTV terlihat, kondisi jalan yang sangat sepi. Korban terlihat membonceng wanita muda berkaos biru, sementara pelaku berkaos hitam. Saat korban berbelok ke sebuah gang, tak berselang lama muncul dua orang yang diduga pelaku begal mengikuti dari arah belakang.
"Awalnya korban seorang pria pengendara sepeda motor berboncengan dengan seorang wanita yang diduga komplotan begal tersebut melintasi jalan di Kawasan Mandala. Rabu (13/12) pukul 23.59 WIB." tulis keterangan unggahan akun @infokrw
Baca Juga:Sorotan Bekasi, Bisa Apa dengan UMK Kota Bekasi 2024? Pelaku Begal di Kranji Sayat Leher Korban
Terlihat pelaku berjumlah lebih dari dua orang. Di rekaman CCTV, wanita yang dibonceng korban juga tampak menoleh ke arah belakang sebelum masuk ke dalam gang tersebut.
Tak berselang lama, tiga pelaku yang berbonceng satu motor keluar dari gang tersebut dengan memacu kendaraannya. Lalu diikuti oleh si wanita muda itu dengan pria lain yang tampak gunakan hoodie warna cream dan topi hitam gunakan motor korban.
Di video selanjutnya, tammpak korban berlumuran darah karena mengalami luka bacok oleh para pelaku.
Saat kejadian korban langsung dibawa ke RS terdekat untuk dapat penanganan yang lebih lanjut.
"Alhamdulillah korban selamat, sudah ditangani oleh pihak rumah sakit." ujar warga seperti dikutip dari unggahan akun @ckpinfo
Baca Juga:Sadis! Aksi Begal di Flyover Kranji, Pelaku Sayat Leher Korban dengan Pisau
Kriminalitas di Bekasi
Wilayah Bekasi baik Kota dan Kabupaten jelang pesta demokrasi, Pemilu 2024 tengah marak aksi kejahatan jalanan mulai dari begal dan pencurian.
SuaraBekaci.id merangkum selama tiga bulan terakhir aksi pencurian yang terjadi di wilayah Kota/Kabupaten Bekasi jumlahnya sekitar 7 kasus. Sementara pembegalan sekitar 3 kasus.
Aksi pencurian paling sering terjadi belakangan ini menyasar pada minimarket dengan total 4 kasus, seebihnya terjadi di sebuah rumah dan satu di sekolah.
Berkaitan dengan itu, Sosiolog dari Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar mengatakan, faktor utama yang menyebabkan aksi kejahatan semakin merajalela ialah faktor ekonomi.
Kondisi hidup kian dirasa sulit dengan harga bahan pokok terus melambung, sementara lapangan pekerjaan semakin sempit. Hal ini membuat, seseorang nekat melakukan aksi kejahatan.
“Masyarakat kita itu berada dalam posisi yang tidak mudah, ekonomi kita itu 9 bahan pokok itu khususnya beras naik nya luar biasa tinggi pada saat yang sama masyarakat banyak yang menganggur tidak ada pekerjaan,” kata Musni saat dihubungi SuaraBekaci.id, Rabu (6/12).
Banyak di antara pelaku kejahatan berlatar belakang pendidikan SMA ke bawah. Sementara, tingkat kualifikasi penerimaan kerja kian hari semakin tinggi.
Hal tersebut, semakin menjadi pemicu seseorang melakukan aksi kejahatan demi bertahan hidup.
“Mereka (pelaku kejahatan) ini rata-rata tamat SMP, tamat SMA. Tetapi tamat SMA juga tidak mudah mendapatkan pekerjaan sekarang ini,” ujarnya.
Kata Musni, memang ada cara lain untuk bertahan hidup selain menjadi pekerja yaitu dengan berbisnis atau membuka usaha. Namun, pilihan tersebut juga tidak menjadi solusi.
Sebab menurutnya, membuka usaha selain memerlukan modal yang tidak sedikit, daya beli masyarakat pada golongan ekonomi menengah ke bawah juga saat ini tergolong rendah.