Heboh Dugaan Kebocoran 252 Juta Data Pemilih, Nasdem Kota Bekasi Kasih Pesan Menohok

Nasdem Kota Bekasi kasih reaksi keras soal dugaan kebocoran data pemilih di Pemilu 2024.

Galih Prasetyo
Rabu, 29 November 2023 | 20:35 WIB
Heboh Dugaan Kebocoran 252 Juta Data Pemilih, Nasdem Kota Bekasi Kasih Pesan Menohok
ilustrasi hacker, dampak buruk data paspor bocor (Standert on Freepik)

SuaraBekaci.id - Partai NasDem Kota Bekasi menyoroti soal dugaan 252 data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dijual ke seorang peretas.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NasDem Kota Bekasi, Aji Ali Sabana meminta agar KPU lebih serius dalam melakukan proteksi terhadap data pemilih untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Terkait indikasi kebocoran data pemilih tersebut, (NasDem) meminta KPU serius memproteksi," kata Ali kepada SuaraBekaci.id, Rabu (29/11/2023).

Dia meminta, agar KPU mengusut tuntas kasus dugaan kebocoran data pemilih tersebut.

Baca Juga:Curhat Guru Honorer Kota Bekasi di Pesta Pemilu 2024: Hidup Perih Banting Tulang Diupah Kecil

Sebab, jika tidak diselesaikan dengan tuntas, bukan tidak mungkin persoalan tersebut dapat terulang pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang juga bakal dilaksanakan pada tahun 2024.

Menurutnya, persoalan tersebut juga tidak bisa dianggap sepele, karena hal itu juga dapat memengaruhi kepercayaan publik terhadap KPU.

Diberitakan sebelumnya, Lembaga Riset Keamanan Siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) menyoroti kabar bocornya 252 juta data pemilih dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dijual seorang peretas. Sebab, peretas diduga mampu mengubah hasil penghitungan suara di Pemilu 2024.

Chairman CISSReC Pratama Persadha menjelaskan, peretas dengan nama Jimbo membagikan 500 data contoh yang dia retas ke situs BreachForums yang biasa digunakan untuk menjual hasil retasan.

Dia melanjutkan, pada salah satu unggahannya, Jimbo menampilkan beberapa tangkapan layar dari website https://cekdptonline.kpu.go.id/ untuk memverifikasi kebenaran data yang dia dapatkan.

Baca Juga:Hari Pertama Kampanye Pemilu 2024, Masih Banyak Caleg Nakal Pasang APK di Titik Terlarang

Adapun data yang didapatkan oleh Jimbo berupa NIK, nomor KK, nomor KTP, nomor Parpor, dan data pribadi lainnya. Data tersebut dijual dengan harga 74000 USD atau hampir Rp 1,2 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini