“Apalagi di rumah saya suka pedes semua. Kalau beli cabai sekilo cuma buat seminggu lebih, sekarang harga cabai mahal banget,” tandasnya.
Sejak September hingga Oktober, sejumlah komoditi bahan pokok, termasuk cabai mengalami kenaikan harga. Kondisi harga cabai yang terus meroket juga ikut beri andil kondisi inflasi di Kota Bekasi.
Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Oktober, Kota Bekasi mengalami inflasi 0,14 persen. Dari data BPS ini, inflasi tertinggi ada di kelompok makanan dan tembakau.
Dari data BPS, komoditas yang memiliki andil tingkat inflasi di kota Bekasi diantaranya, cabai merah dan cabai rawit. Pihak Pemkot Bekasi sendiri di beberapa kali kesempatan menggelar operasi pasar untuk menjangkau daya beli masyarakat.
Baca Juga:Harga Cabai Terus Meroket, Cabai dengan Kondisi Busuk Jadi Pilihan Pembeli di Bekasi
Beberapa waktu lalu, Mendagri Tito Karnavian sempat mengatakan bahwa pemerintah di daerah harus mewaspadai harga sembako yang bakal naik jelang kampanye Pilpres dan Pileg 2024.
Kata Tito, jelang Pemilu 2024, sembako akan digunakan oleh kontestan, hal ini akan membuat kebutuhan akan naik karena ditarik dengan kondisi demand sangat tinggi.
Cabai Busuk Jadi Pilihan
Harga cabai di Kota Bekasi meroket hingga Rp90 ribu per kilogram. Hal itu membuat sejumlah warga memilih membeli cabai yang hampir busuk karena harganya lebih murah.
Pedagang cabai di Pasar Kranji, Kota Bekasi, Umi Barkah (52) mengatakan, kenaikan harga cabai telah terjadi sekitar 1 bulan. Normalnya harga cabai dibandrol Rp40 ribu per kilogram.
Baca Juga:Jelang Puasa Ramadhan 2023, Stok Sembako di Bekasi Aman?
“(Cabai) rawitnya agak tinggi, Rp90 ribu (perkilogram) kalau yang keriting agak turun kemarin Rp85 ribu skrg jadi Rp75 ribu perkilonya, kalau rawit itu naik 10 ribu,” ujar saat ditemui SuaraBekaci.id, Selasa (14/11/2023).