SuaraBekaci.id - Akmal, salah satu penghuni kontrakan di Perumahan Villa Mutiara Gading Jl. Piano IX No. FV/5 Setia Asih, Tarumajaya, Bekasi Regency, Kabupaten Bekasi, yang diduga jadi markas penjualan ginjal sempat ngaku memiliki seorang bos.
Hal itu disampaikan oleh pemilik kontrakan, Sudirman (47). Menurutnya, ucapan itu dilontarkan Akmal sekitar bulan puasa 2023, saat ada masalah kebocoran air di kontrakannya.
“Berhari-hari, berbulan-bulan masalah air toren atas, timbullah tagihan membengkak kurang lebih sekitar Rp2,9 juta,"
"Lalu bulan depan, mereka gak bayar tagihan lagi hingga tagihan total menjadi sekitar hampir Rp4 juta,” kata Sudirman, saat ditemui SuaraBekaci.id di kediamannya, Rabu (21/6).
Baca Juga:Sudirman Tak Sangka Penyewa Rumah Miliknya Ditangkap karena Penjualan Ginjal Manusia: Orangnya Lugu
Sudirman mengatakan saat itu sang istri terus mendesak Akmal dan teman-temannya untuk membayar tagihan air tersebut. Namun, penyewa kontrakan itu mengatakan bahwa tagihan itu akan dibayarkan oleh bos.
“Karena desakan dari istri saya, akhirnya dia jawab ‘bahwa ada bos kami yang akan bertanggung jawab menyelesaikan’,” jelas Sudirman.
“Akhirnya keluar ucapan ‘bos’ ini setelah berminggu-minggu saya kasih waktu,” sambung Sudirman.
Beberapa waktu kemudian, istri pemilik kontrakan dihubungi oleh bos yang dimaksud Akmal.
Tak disangka, bahwa bos yang dimaksud ialah Septian, pria yang sebelumnya juga mengontrak di rumah itu.
Septian Taher ialah orang yang pertama menyewa rumah Sudirman pada November 2022. Kepada Sudirman saat itu, Septian meminta izin untuk menempati kontrakan bersama 5-6 orang rekannya.
Pada Maret 2023, Septian mengabarkan kepada Sudirman bahwa ia berangkat ke Bali dan kontrakan dialihkan kepada Akmal.
“Akhirnya terbayarlah, ditelpon sama Septian bahwa dia bertanggung jawab. Baru kita tahu Septian itu bosnya,” jelasnya.
Sementara itu, istri pemilik kontrakan Murniati (48) mengaku Septian membayar tunggakan air itu dengan cara dicicil.
Selama masalah tunggakan air itu berlangsung, ia mengaku juga sempat dimarahi oleh Septian.
“Dia bilang ‘ibu pikir cari duit gampang’ ya saya baca saja engga saya komen. Ya sudahlah,” ucapnya.
Kontributor: Mae Harsa