Harga Cabai di Bekasi Naik Dua Kali Lipat, Pembeli Gerutu, Pedagang Ngeluh Omset Turun Drastis

Ngeluh lah mahal banget ya bu katanya gitu, ya habis gimana kita juga beli mahal ya, ujarnya.

Galih Prasetyo
Kamis, 01 Juni 2023 | 14:30 WIB
Harga Cabai di Bekasi Naik Dua Kali Lipat, Pembeli Gerutu, Pedagang Ngeluh Omset Turun Drastis
Pedagang Cabai dan Bawang di Pasar Baru Kota Bekasi. Kenaikan harga cabai dan bawang sejak Lebaran 2023 membuat omset mereka menurun hampir dua kali lipat (Suara.com/Mae Harsa)

SuaraBekaci.id - Sejumlah pedagang di Pasar Baru Kota Bekasi mengeluh karena harga cabai dan bawang terus merangkak naik, Rabu (31/5). Kenaikan ini membuat para pedagang mengalami penurunan omset hingga lebih dari 50 persen.

Para pedagang menyebut, kenaikan harga tesebut sudah mulai terjadi jelang bulan Ramadhan 2023, dan semakin melambung pasca lebaran 2023.

Salah satu pedagang di Pasar Baru Kota Bekasi, Mae (52) mengaku saat ini semua jenis cabai sampai bawang mengalami kenaikan hingga dua kali lipat.

“Semua pada naik, cabai, bawang. Cabai rawit dulu Rp 30 ribu sekilo sekarang Rp45 ribu sekilo. Cabai merah biasa sekilo Rp20 ribu sekarang Rp30 ribu,” kata Mae saat ditemui SuaraBekaci.id, Kamis (1/6).

Baca Juga:Daftar Harga Bawang di Pasar Tradisional di Kabupaten Bandung Barat Jelang Ramadhan

Selain cabai, segala jenis bawang juga mengalami kenaikan harga. Bawang putih kating semula Rp30 ribu sekarang jadi Rp40 ribu per kilogram. Begitu juga bawang merah sebelumnya Rp25 ribu per kilogram, kini dijual Rp35 ribu.

Mae menyebut melambungnya harga kebutuhan pokok itu mulai terjadi sejak memasuki bulan Ramadhan 2023. Lonjakan ini terus meningkat pasca lebaran 2023

“Sejak mau puasa kemarin, lebih parah sekarang habis lebaran pada naik semua. Termasuk (bawang) bombay ini kemarin-kemarin Rp25 ribu sekarang udah Rp50ribu sekilo,” jelasnya.

Mirisnya, harga cabai dan bawang yang terus merangkak naik ini membuatnya harus mengalami penurunan omset hingga lebih dari 50 persen.

“Oh iya (penurunan pembelian) drastis banget, biasa perhari Rp2 juta, sekarang mah Rp1 juta juga ga ada,” tuturnya.

Baca Juga:Harga Bawang Putih di Kota Pekanbaru Merangkak Naik, Mungkin Saja Penyebabnya Karena Hal Ini

Selain penurunan omset, dirinya juga kerap mendengar keluhan sejumlah pembeli terkait kenaikan harga bawang dan cabai. Sementara, dirinya mengaku kini tidak mengetahui penyebab pasti dari melonjaknya harga kebutuhan pokok tersebut..

“Ngeluh lah ‘mahal banget ya bu’ katanya gitu, ya habis gimana kita juga beli mahal ya,” ujarnya.

Mae berharap, lonjakan harga cabai dan bawang ini bisa segera berakhir, agar tidak ada lagi pembeli yang mengeluh lagi, dan pendapatannya bisa normal kembali.

Terpisah, salah satu pembeli yang juga merupakan penjual gado-gado, Riyah (45) mengaku kenaikan harga cabai dan bawang membuat dirinya harus rela memgalami penurunan omset penjualannya.

“Kalau orang jual makanan susah naik turunnya, jadi kalau cabai naik jual segitu turun ya segitu. Jadi ya harus siap untung kita kurang” ujar Riyah.

Kondisi tersebut, membuat Riyah harus pintar-pintar memilih pedagang sayur dengan harga jual termurah. Sebab, hanya dengan cara itu dirinya bisa mendapat keuntungan yang lebih baik.

“Ya kalau udah kaya gitu pinter-pinter kita belanjanya, cari tempat yang jual nya harga paling murah. Biar masih dapet untung lah jualan ini,” tutupnya.

Kontributor: Mae Harsa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini