BDS, Gerakan yang Ingin Mengusir Israel dari FIFA: Gagal Terwujud karena Dikhianti Palestina

BDS pada 2015 sempat ingin membuat Israel dikeluarkan dari FIFA.

Galih Prasetyo
Sabtu, 25 Maret 2023 | 20:55 WIB
BDS, Gerakan yang Ingin Mengusir Israel dari FIFA: Gagal Terwujud karena Dikhianti Palestina
Aksi pembakaran bendera Israel oleh sejumlah peserta aksi demonstrasi dalam aksi menolak kedatangan Timnas U20 Israel dalam ajang Piala Dunia U20 di Indonesia. [Suara.com/Faqih]

Gerakan ini pada Kongres FIFA 2015 sempat melakukan pertemuan di Zurich agar rencana Israel keluar bisa terelisasi.

"Kami telah menulis surat kepada anggota FIFA, menunjukkan argumen bahwa Israel layak dikeluarkan," kata Geoff Lee seperti dilansir dari The Electronic Intifada.

Gerakan sejenis juga disuarakan oleh EuroPalestine dengan mengadakan demo anti Israel di luar kongres FIFA di Zurich.

Munculnya mosi agar Israel dikeluarkan dari FIFA berawal dari kebijakan mereka yang melarang pesepak bola Palestina berpergian ke Tepi Barat dan Jalur Gazza.

Baca Juga:Jelang Kick Off Indonesia vs Burundi, Spanduk Anti Israel Dilarang Masuk Stadion Patriot

Bagi BDS dan gerakan sejenis, apa yang dilakukan Israel sudah lebih dari cukup agar mereka dikeluarkan sebagai anggota FIFA.

"Israel juga telah melangagar aturan FIFA dengan mengizinkan tim dari pemukiman Tepi Barat yang diduduki untuk bermain di Liga Israel. Selain itu, para penggemar Israel dari klub Beitar Jerusalem juga terkenal sangat rasis dengan meneriakan 'Matilah orang-orang Arab'. Saat ini, pemain kami juga sering ditangkap dan ditahan," jelas Iyad Abu Grarqoud, pesepak bola Palestina.

Dikhianti Palestina

Sayangnya gerakan untuk bisa mengusir Israel dari FIFA justru dikhianati oleh federasi sepak bola Palestina.

Warga Palestina menyesalkan adanya upaya sabotase dan pengabaian dari federasi sepak bola mereka.

Baca Juga:Gubernur Bali dan Jateng Tolak Kedatangan Timnas Israel, Ridwan Kamil: Kemenlu Lebih Tepat Merespons Hal Ini

Ialah Jibril Rajoud, ketua umum PSSI-nya Palestina yang pada 2015 justru menarik mosi untuk mengeluarkan Israel dari FIFA.

Laporan dari The Guardian menuliskan bahwa situasi itu bak kekacauan yang terjadi di menit akhir pertandingan.

"Orang-orang Palestina benar-benar dikalahkan oleh lobi-lobi Israel dan tentangan dari pejabat senior FIFA, termasuk Sepp Blatter," tulis media Inggris tersebut.

Pada Kongres FIFA 2015, Sepp Blatter yang kembali terpilih sebagai presiden FIFA sedianya menjadi tempat agar permasalahan Israel diputuskan.

Namun langkah untuk membawa permasalahan ini ke kongres FIFA urung terlaksana. Zaid Shuaibi, juru bicara DBS mengaku merasa terkhianati oleh PSSI-nya Palestina.

"Komite Nasional BDS Palestina kecewa kepada seluruh kongres FIFA, termasuk Asosiasi Sepak Bola Palestina, tidak memenuhi kewajiban dan prinsip yang awalnya mereka katakan," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini