SuaraBekaci.id - Perisitwa sekeluarga tak sadarkan diri menggegerkan warga di Desa Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Kamis, 12 Januari 2023.
Kasus ini berawal saat tetangga dari satu keluarga itu mendatangi kontrakan, tempat tinggal korban. Saat masuk ke dalam rumah, didapati empat orang dewasa dan satu anak di bawah umur sudah tergeletak di lantai rumah.
Sampai sekarang, pihak kepolisian masih melakukan proses penyelidikan terhadap kasus ini. Berikut 5 fakta kasus sekeluarga di Bekasi tak sadarkan diri:
Mulut korban berbusa
Baca Juga:Update Kasus Sekeluarga di Bekasi Tak Sadarkan Diri, Ibu dan Dua Anaknya Meninggal Dunia
Pemilik kontrakan, Erti (60) menyebut kejadian tersebut terjadi pagi hari setelah dirinya pulang dari pasar.
Dirinya yang masuk ke kerumah itu melihat penghuni rumah dalam kondisi tidak sadar diri.
"Pas saya masuk udah enggak sadarkan diri, terus mulut berbusa," ucap Erti saat ditemui SuaraBekaci.id
Dirinya hanya melihat dua orang dewasa yang berada di ruang tengah dengan mulut sudah keluar busa, sedangkan dua lainnya berada di kamar kontrakan itu.
"Saya hanya lihat yang di ruang tengah aja yang mulutnya udah berbusa," ujar Erti.
Baca Juga:Sebabkan 3 Orang Meninggal Dunia, Polisi Bawa 12 Sampel Makanan dari TKP Kasus Keracunan di Bekasi
Pamit ke tetangga
Salah satu tetangga korban, Ami (60) menyebut salah satu penghuni kontrakan yang seorang ibu, sempat mengucap pamit kepada dirinya.
"Iya kemaren sore lah ngomong 'pamit ya mak, takut emak kehilangan'," kata Ami.
Ami menuturkan bahwa satu keluarga di rumah tersebut terdiri dari satu orang ibu beserta ketiga anaknya serta adik ipar dari si ibu.
"Iya jadi itu ada lima, satu ibu terus iparnya, nah yang tiga itu anaknya," ungkap Ami.
Gelagat tak biasa korban
Selain sempat ucap pamit, Ami juga menjelaskan ada gelagat aneh di hari saat satu keluarga itu ditemukan tak sadarkan diri.
Ami mengatakan bahwa ia tak melihat si ibu itu lewat di warungnya. Padahal kata Ami, biasanya sekitar pukul 09:00, si ibu lewat untuk membeli nasi uduk atau ke warteg.
"Biasanya jam 9 pagi suka lewat sini, ke depan untuk beli nasi uduk atau ke warteg. Setelah itu mampir ke sini untuk beli cemilan anak-anaknya,"
Tiga orang meninggal dunia
Sementara itu, saat penemuan awal satu keluarga tak sadarkan diri, dua orang dinyatakan meninggal dunia di dalam kontrakan. Kekinian, korban bertambah menjadi tiga orang.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki menyebut, bahwa korban yang meninggal dunia adalah AM selaku ibu dan dua anaknya RA dan MR.
“AM ini yang meninggal dunia, memiliki dua orang putra yang juga meninggal atas nama RA dan MR,” ucap Hengki, saat ditemui awak media Sabtu (14/1).
Sedangkan dua lainnya yang masih dalam pemulihan di RSUD Bantargebang yaitu NR (anak AM) yang masih di bawah umur dan MD sebagai ipar dari AM.
Si bungsu dalam pemulihan
Hengki menyebut bahwa kedua korban selamat masih dalam perawatan di RSUD Bantargebang, dengan kondisi yang semakian membaik.
"MD masih dirawat di ruang ICU RSUD Bantargebang, sedangkan yang satu lagi dirawat di kamar biasa atas nama NA umur 5 tahun tadi, sudah mulai membaik kondisinya," ucap Hengki.
Sementara itu, Humas RSUD Bantar Gebang Sandy Romadoni, menyebut tiga orang yang dinyatakan meninggal dunia diduga keracunan.
Akan tetapi saat itu jenazah langsung dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk dilakukan otopsi guna mendapatkan kepastian dugaan keracunan itu.