SuaraBekaci.id - Damian Van der Vaart anak dari eks bintang Real Madrid, Rafael van der Vaart dan model cantik Sylvie Meis ternyata memiliki darah Indonesia.
Darah Indonesia Damian didapat dari garis keturunan ibunya, Sylvie Meis. Model asal Belanda kelahiran 13 April 1978 itu memiliki ayah yang berasal dari Indonesia. Berikut sejumlah fakta soal Damian van der Vaart
Sang Ibu Jadi Korban KDRT
Rumah tangga Sylvie Meis dengan Rafael van der Vaart tak bertahan. Sylvie memilih untuk bercerai setelah jadi korban KDRT.
Baca Juga:Profil Damian van der Vaart, Talenta Baru Sepak Bola Indonesia, Putra Eks Pemain Real Madrid
Januari 2013, saat pesta tahun baru, Rafael van der Vaart dituduh melakukan pemukulan kepada ibu Damian Van der Vaart. Aksi barbar eks pemain Tottenham itu dilakukan setelah ia dituduh selingkuh oleh Sylvie.
Satu Akademi dengan Son Heung Min
Karier awal Damian dimulai saat ia bermain di akademi SC Victoria Hamburg, akademi Hamburg yang banyak melahirkan bintang berbakat, seperti Son Heung Min.
Saat ini Damian bermain untuk klub Denmark, Esbjerg fB Youth. Sama seperti sang ayah, Damian juga beroperasi di lini tengah.
Debut di Timnas Belanda
Baca Juga:Liburan di Pantai, Penampilan Mantan Istri Van der Vaart Curi Perhatian
Maret 2022, pemain kelahiran Amsterdam 28 Mei 2006 itu melakoni debut pertamanya di usia 15 tahun bersama Timnas U-16 Belanda.
Debut Damian bersama timnas Belanda membuat sang ibu, Sylvie sangat bangga. "Aku sangat bangga padamu," tulis sang ibu di akun media sosial miliknya.
Jauh dari Ibu
Karier profesional yang tengah dirintis oleh Damian membuat ia kini jauh dari ibunya. Saat ini Damian tinggal di Denmark bersama sang ayah.
Sementara Sylvie memilih untuk menetap di Jerman. Pasca perceraian dengan Rafael van der Vaart, Sylvie memutuskan tinggal di Jerman agar Damian tidak kekurangan sayang sang ayah.
Kebanggaan Rafael van der Vaart
Karier Damian di sepak bola menjadi kebanggaan bagi sang ayah, Rafael van der Vaart. Menurut Rafael, Damian memang memiliki bakat di sepak bola dan ingin menjadi pemain profesional.
"Sebagai seorang ayah, saya sangat bangga. Dia berlatih dua kali seminggu dengan tim utama dan dia baru berusia 15 tahun. Jadi dia memainkan pertandingan bersama pemain U-17," ucap Rafael seperti dilansir dari Bold.
Namun ditegaskan oleh Rafel, bahwa ia ingin Damian lebih bersenang-senang terlebih dahulu dan memedam ekspektasi dan ambisi berlebih di dunia sepak bola.
"Saya selalu meredam ekspektasi karena bagi saya yang terpenting dia bersenang-senang dan dia sudah mendapat tekanan," sambungnya.