SuaraBekaci.id - Siaran TV analog resmi dimatikan di wilayah Jabodetabek melalui program Analog Switch Off (ASO), pada Rabu (2/11/2022) pukul 00.00 WIB.
Pemerintah resmi mematikan TV analog dalam acara Hitung Mundur ASO di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Dalam acara Hitungan Mundur tersebut, banyak warganet yang merekam detik-detik sinyal TV analog dimatikan oleh pemerintah.
Bahkan, video tersebut kini viral dan jadi perbincangan publik di jagat maya. Video viral tersebut diunggah di laman Twitter.
Baca Juga:RCTI-ANTV Belum Matikan TV Analog, Ini Kata Kominfo
“Berpuluh-puluh tahun akhirnya kita menamatkan game yang bernama TV analog. Selamat tinggal TV analog dan kenangannya.” tulis salah satu pengguna Twitter.
Masyarakat merasa sedih karena banyaknya kenangan yang dilalui bersama TV analog dari masa kecil hingga sekarang.
Kenangan tersebut dianggap sebagai kenangan pada era 90-an yang bermakna dan tidak bisa diulang kembali.
Video yang viral di laman Twitter tersebut lantas banyak mengundang cuitan dari warganet.
"Awal pake tv digital itu rasanya sedih banget karena ya memang lebih nyaman pake analog, sudah banyak kenangannya nemenin dari kecil hingga besar seperti sekarang dengan kartun dan tayangan lainnya. Dan sekarang adalah akhirnya, bye bye TV analog." tutur pengguna Twitter lain.
Baca Juga:Siaran TV Analog Resmi Dihentikan, Warganet Ramai-ramai Kenang Tontonan Masa Kecil
"Pengen ngerasain moment kecil hangat keluarga lagi rasanya pas waktu kecil, dijepret pake kamera analog lalu setiap pagi diputar lagu jadul dengan walkman kesayangan ibu, sarapan sambil nonton TV bareng dan semuanya itu udah langkah dan berharga hanyalah tinggal kenangan." kata pengguna Twitter lainnya.
"Banyak kenangannya TV analog kalau buram harus di pegangin dulu antena nya atau di puter-puter." ujar pengguna Twitter yang lainnya
"Siaran TV analog sudah mengudara selama 60 tahun di Indonesia. Dan sekarang, hanya dalam waktu satu tahun ke depan TV analog hanya akan menjadi kenangan." tulis pengguna Twitter yang lain.
Kontributor : Rifka