"Kemudian di USG kembali, ginjalnya disitu diprediksi ada gejala ginjal kronis," kata Warsih.
Setelah itu Warsih dapat membawa anaknya pulang kembali ke Bekasi, akan tetapi setalah tiga hari setelah berada dirumah kondisi Hilmi kembali drop.
Dan bergegaslah Warsih membawa anaknya menuju Rumah sakit umum daerah (RSUD) Kota Bekasi.
"Selama tiga hari dirumah, anak saya ngdrop kembali, yaudah saya bawa ke RSUD," ucapnya.
Baca Juga:Obat Sirup yang Dikonsumsi Pasien Gagal Ginjal Akut, Cek Daftar 91 Obat Berikut
Warsih mengungkapkan sang anak menjalani perawat selama lima hari di RSUD Kota Bekasi, hingga akhirnya dipulangkan dan disarakan oleh dokter untuk melanjutkannya ke RSCM.
Akhirnya Hilmi mendapatkan perawatan kembali dirumah sakit yang berbeda dan dari situ dokter menyuruhnya untuk melakukan cuci darah.
"Kita masuk ke RSCM, dari instalasi gawat darurat (IGD) anak saya dirawat kembali selama dua minggu hasilnya dokter mengatakan mau tidak mau anaknya harus cuci darah," ucapnya.
Saat ini Hilmi setelah divonis menderita gagal ginjal kronis, dirinya rutin setiap seminggu sekali untuk cuci darah di RSCM.
"Awal bulan maret ya tanggal 3, anak saya mulai dibedah dipasang CDR, selang ini akses untuk cuci darah," tutup Warsih.
Baca Juga:Fakta Terkini Gagal Ginjal Akut Misterius: Disebabkan Kalsium Oksalat, Obat Penawar Sudah Ditemukan?
Kontributor : Danan Arya