Ganjar Pranowo Tak Mungkin Dicalonkan di Pilpres 2024, Pengamat: PDI P Sudah Punya Putri Mahkota, Mbak Puan

Buat apa mencalonkan orang lain kalau PDIP punya putri mahkota seperti Mbak Puan? ungkapnya.

Galih Prasetyo
Rabu, 12 Oktober 2022 | 10:50 WIB
Ganjar Pranowo Tak Mungkin Dicalonkan di Pilpres 2024, Pengamat: PDI P Sudah Punya Putri Mahkota, Mbak Puan
Potret Puan Maharani. (Instagram/ puanmaharaniri)

SuaraBekaci.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin tidak mungkin akan diusung oleh PDI P pada pemilu 2024. Ujang yakin, PDI P akan mencalonkan ketua DPR RI, Puan Maharani.

Sayangnya kata Ujang seperti dikutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com, elektabilitas Puan Maharani masih standar dan bahkan jauh di bawah Ganjar Pranowo.

Namun kata Ujang itu yang menjadi pekerjaan rumah kader PDI P untuk menaikkan elektabilitas Puan Maharani.

“Sesuai namanya, PDIP harus berjuang untuk bisa membantu Puan terangkat,” ucapnya.

Baca Juga:PDIP Diyakini Usung Puan Maharani Capres 2024 Meski Elektabilitas Anjlok, Pengamat: Tak Mungkin Ganjar Pranowo!

Apapun kondisinya kata Ujang, PDI P tidak akan goyah untuk tetap mengusung Puan Maharani sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

“PDIP juga tak mungkin mencalonkan orang lain, misalnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo,” ungkapnya.

“Buat apa mencalonkan orang lain kalau PDIP punya putri mahkota seperti Mbak Puan?” tambahnya.

Sementara itu, hasil survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan, duet Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto merupakan pasangan paling populer/disukai, dengan elektabilitas tertinggi.

"Elektabilitas Ganjar-Airlangga lebih tinggi dibandingkan Prabowo-Puan, Prabowo-Muhaimin Iskandar, Anies-AHY, Anies-Khofifah, Puan-Ganjar, ataupun Ganjar- Puan," kata Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby mengutip dari Antara.

Baca Juga:Ada Istilah Nasdrun Setelah Anies Jadi Bacapres, PAN: Itu Framing Media yang Destruktif dan Menjadi Racun

Dalam tiga simulasi yang dilakukannya, duet Ganjar-Airlangga tetap berada di urutan teratas.

Pada simulasi pertama, koresponden lebih menyukai duet Ganjar-Airlangga yang berada di angka 24,9 persen

"Sementara pemilih yang menyukai pasangan Prabowo-Anies berada di angka 14,8 persen, dan pemilih yang menyukai pasangan Anies-AHY di angka 13,4 persen," kata Adjie.

Simulasi kedua, pihaknya menanyakan pilihan terhadap tiga pasang capres-cawapres (Ganjar-AH, Prabowo-Muhaimin, Anies-Puan).

Ganjar-Airlangga mendapatkan elektabilitas tertinggi di angka 31,1 persen. Kemudian, Prabowo-Muhaimin di angka 29,6 persen, dan posisi Anies-Puan di angka 14,1 persen.

"Yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab/rahasia di angka 25,2 persen," tuturnya.

Simulasi ketiga, menanyakan pilihan terhadap tiga pasang capres-cawapres dengan komposisi berikut (Ganjar-Airlangga, Prabowo-Puan, Anies-AHY). Pasangan Ganjar-Airlangga kembali menempati posisi pertama dengan elektabilitas di angka 30 persen.

Posisi Kedua Prabowo-Puan di angka 23,9 persen, dan posisi ketiga Anies-AHY di angka 22,8 persen. Yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab/rahasia berada di angka 23,3 persen.

Adjie berpendapat pasangan Ganjar-Airlangga dimungkinkan jika terjadi koalisi antara PDIP dan KIB (Golkar, PAN dan PPP). "Koalisi ini juga potensial membentuk pemerintahan yang kuat," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini