Spanduk Fan Bayern Munich untuk Korban Kanjuruhan: Lebih dari 100 Orang Dibunuh oleh Polisi

Fan Bayern Munich bentangkan spanduk untuk korban tragedi Kanjuruhan.

Galih Prasetyo
Rabu, 05 Oktober 2022 | 10:44 WIB
Spanduk Fan Bayern Munich untuk Korban Kanjuruhan: Lebih dari 100 Orang Dibunuh oleh Polisi
Spanduk menohok yang dibentangkan fan Bayern Munich di Stadion Allianz Arena, Rabu dinihari (5/10/2022)

SuaraBekaci.id - Duka cita mendalam dan kegeraman dirasakan publik sepak bola dunia pasca tragedi Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober 2022. Hal itu yang ditunjukkan fan Bayenr Munich saat pertandingan melawan Viktoria Plzen di lanjutan Liga Champions pada dinihari tadi, Rabu (5/10).

Sebelum kick off pertandingan, pemain kedua tim dan seluruh penonton di Stadion Allianz Arena  menundukkan kepala untuk mengheningkan cipta menghormati korban tragedi Kanjuruhan.

"Sebelum kick-off, kami mengheningkan cipta untuk mengenang para korban tragedi Stadion Kanjuruhan di Indonesia,” tulis akun Twitter resmi Bayern Munchen @FCBayern seperti dikutip SuaraBekaci.id

Prosesi mengheningkan cipta ini memang menjadi keputusan UEFA untuk semua pertandingan di regional mereka sebagai bentuk penghormatan untuk korban Tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga:Persipura Ambil Sisi Positif Liga 2 Ditunda, Padahal Sudah Ada di Biak, Akan Ubah Program Latihan

Selain menghormati para korban dengan mengheningkan cipta, spanduk menohok juga dibentangkan oleh suporter Bayern Munich.

Di salah satu sudut Alliaz Arena dibentangkan spanduk besar bertuliskan, "More than 100 people killed by the police"

Lebih dari 100 orang dibunuh oleh polisi. Ada juga spanduk yang bertuliskan "Remember the dead of Kanjuruhan"

Spanduk fan Bayern Munich untuk korban Kanjuruhan pun jadi viral di halaman sosial media. Sejumlah netizen ramai memberikan komentar soal spanduk yang dibentangkan fan Bayern tersebut.

Pesan Khusus AKBP Ferli Hidayat Sebelum Laga Arema vs Persebaya

Baca Juga:Ini Daftar dan Identitas Lengkap Korban Meninggal dan Luka Tragedi Kanjuruhan Malang

Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dinonaktifkan oleh Mabes Polri pasca tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 usai pertandingan Arema FC vs Persebaya dalam lanjutan Liga 1 2022-23.

Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, keputusan untuk menonaktifkan Kapolres Malang tersebut setelah dilakukan analisa dan evaluasi dari tim investigasi yang dibentuk Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

"Malam ini, Kapolri mengambil satu keputusan, memutuskan untuk menonaktifkan sekaligus mengganti Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat," kata Dedi mengutip dari Antara.

Dedi menjelaskan keputusan untuk menonaktifkan Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat tersebut tertuang dalam Surat Telegram Nomor ST 20 98 X KEP 2022. Ferli dimutasi sebagai Perwira Menengah (Pamen) Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri.

Menurutnya, Ferli digantikan AKBP Putu Kholis Arya yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Polda Metro Jaya.

"Ferli Hidayat dimutasikan sebagai Pamen SSDM Polri dan digantikan AKBP Putu Kholis Arya," katanya.

Sosok Ferli Hidayat ini kemudian jadi sorotan pasca malam berdarah 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan. Pihak Kompolnas sendiri menyebut bahwa Ferli tidak memberi instruksi soal tembakan gas air mata ke arah suporter usai pertandingan.

Sementara itu, di laman media soal Instagram beredar video yang memperlihatkan apel yang dilakukan oleh Ferli Hidayat sebelum pertandingan di Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan.

Dalam video yang beredar itu, Ferli tampak memberikan instruksi kepada anak buahnya di salah satu sudut tribun Kanjuruhan.

Setidaknya ada tiga instruksi khusus yang disampaikan Ferli kepada para anak buahnya dalam video tersebut.

"Yang pertama, tolong tidak ada satu pun anggota yang membawa senjata api," kata Ferli dalam video seperti dilihat SuaraBekaci pada unggahan akun @andreli_48

Ditegaskan oleh Ferli, untuk para petugas baik dari bintara ataupun perwira untuk tidak membawa senjata api saat mengamankan pertandingan Arema vs Persebaya.

"Yang kedua, tolong tidak ada yang melakukan kekerasan yang sifatnya eksersif," ucap Ferli.

Menurut Ferli dalam video yang beredar itu, seperti apapun dinamika yang bakal terjadi pada laga Arema vs Persebaya, para kepolisian diminta untuk tidak melakukan kekerasan.

"Sesuaikan saja ancaman yang kita hadapi dengan kekuatan yang kita miliki." tambah Ferli.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini