Ada satu pembicaraan menarik soal bagaimana Iwan Koeswanto begitu kerasan di Qatar melihat anaknya meniti karier sepak bola di sana.
Menurut Iwan, program sepakbola di Qatar cukup terstruktur dan menjangkau semua orang yang memiliki talent di lapangan hijau.
"di sini program grassroot berjalan sangat baik sekali sesuai dengan yang diterapkan di negara-negara yang sepakbolanya maju seperti Eropa, jadi arah dan tujuannya jelas. Pembinaan usia dini tertata rapi sesuai dengan kelompok umur dan juga kompetisi di sini selalu berkelanjutan setiap musimnya," jelasnya.
Bagaimana soal biaya? tanya kami saat itu kepada Iwan. Dengan lugas, Iwan menjelaskan bahwa sejak ia mendaftarkan anaknya ke klub sepak bola, ia tak pernah sepeser pun mengeluarkan uang, tapi malah mendapat uang.
Baca Juga:3 Kerugian jika Shin Tae-yong Tak Panggil Abdurrahman Iwan ke Timnas Indonesia
"Alhamdullillah juga buat perkembangan karier Abdurrahman di Qatar, kami tidak mengeluarkan sedikitpun biaya. Hal itu, sejak Abdurrahman bergabung di klub professional Al Wakrah SC di umur 5 tahun dan Aspire Academy sejak umur 8 tahun,"
Abdurrahman juga mendapat uang saku dari klub yang ia bela. Abdurrahman mendapat uang saku sebesar 250 Riyal Qatar atau setara dengan Rp 900.000 dengan kurs Rupiah 2016, 1 Riyal = Rp 3600
"Biasanya Abdurrahman juga mendapat bonus sebesar 200 Riyal tiap habis selesai bertanding di Qatar Star League Junior," tambahnya.
Penuturan dari ayah Abdurrahman sebenarnya tak jauh berbeda dengan pengakuan dari ayah Andri Syahputra, pemain timnas Qatar berdarah asli Indonesia, Agus Sudarmanto.
Agus saat heboh anaknya pindah menjadi pemain timnas Qatar menegaskan bahwa ia bukan pengkhianat seperti yang dituduhkan netizen.
Baca Juga:Selain Abdurrahman Iwan, Berikut 4 Pesepak Bola Asal Indonesia yang Berkarier di Qatar
Di Qatar, karier sepak bola Andri terjamin. Tidak hanya karier di sepak bola, pihak klub Andri saat itu Al-Gharafa juga menjaga intelektual Andri sebagai seorang pelajar.