SuaraBekaci.id - Viral sebuah video yang menunjukkan ibunda dari Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Rosti Simanjuntak tengah menangis pilu di pusaran makam sang anak.
Dalam video yang dibagikan sejumlah akun media sosial seperti akun Instagram @insta_julid terlihat Rosti Simanjuntak bersama keluarga yang lain mendatangi makan Brigadir J saat HUT RI ke-77, 17 Agustus 2022.
Rosti Simanjuntak dalam video itu dalam caption disebutkan menangis di makam sang anak dan meminta agar kasus anaknya tersebut segera terungkap secara terang benderang.
"Mana kemerdekaan itu, sampai kapan ini berakhir. Aduh beratnya siksaanmu itu sayang," tulis caption dalam unggahan tersebut.
Baca Juga:Hasil Autopsi Ulang Brigadir J: Tidak Ada Luka-luka Kekerasan Selain Luka Tembakan Senjata Api
Unggahan video ini pun membuat publik juga dibuat terenyuh.
"Dari semua kasus yg bertubi tubi terjadi tahun ini , kasus ini yg paling bkin hati ku teriris sakit juga walau hanya melihat dan membaca berita. , Ini bukan soal agama ras pekerjaan tapi kemanusiaan," tulis salah satu netizen.
"Sebenarnya kedukaan beliau yang paling dalam itu, bukan karena kehilangannya. Tapi cara mereka terlalu keji menyiksa anaknya, sudah dibunuh, difitnah pula . sudah gitu, sampe sekarang belum terang benderang masalahnya," sambung akun lainnya.
"Tuhan tau rasa sakit yg ada di hati mu,semoga sabar mu di perluas dan yakin lah balasan itu akan tiba," timpal akun lainnya.
Sementara itu, Ketua Tim Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Ade Firmansyah Sugiharto mengungkap hasil autopsi ulang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Menurut Ade, ada dua luka tembakan fatal yang mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia.
"Ada dua luka yang fatal tentunya, yaitu daerah dada dan kepala," kata Ade Firmansyah kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta.
Ade menjelaskan dari hasil autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J juga diketahui ada lima tembakan masuk dan empat tembakan keluar.
Jumlah luka tembak ini tidak berkaitan dengan jumlah peluru yang ditembakkan, tetapi dari lima luka tembak yang masuk dan empat luka tembak keluar, berarti ada satu peluru yang bersarang di tubuh Brigadir J.
"Dari empat tembakan keluar, ada satu yang bersarang di tulang belakang, dekat tulang belakang," jelas Ade.