SuaraBekaci.id - Berikut bacaan doa buka puasa Ramadhan yang perlu Anda hafalkan.
Terdapat sejumlah etika yang baik untuk dilakukan pada saat melaksanakan berbuka puasa. Salah satunya adalah membaca doa pada waktu berbuka. Terkait lafal doa berbuka puasa, ada beberapa versi yang dijelaskan dalam beberapa hadits
Dalam kitab Fath al-Mu’in dijelaskan bahwa ketentuan doa berbuka puasa yang baik adalah membaca doa sesuai dengan lafal doa dalam hadits riwayat sahabat Mu’adz bin Zuhrah di atas.
Sedangkan lafal doa dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar ditambahkan ketika seseorang berbuka dengan menggunakan air.
Mengutip dari Nu.or.id, Hal yang sering disalahpahami banyak orang adalah tentang pelaksanaan membaca doa ini. Umumnya masyarakat membaca doa buka puasa ini sebelum menyantap makanan atau meminum minuman di saat masuk waktu maghrib.
Baca Juga:Bacaan Doa Buka Puasa Nabi Muhammad SAW, Tidak Panjang dan Mudah Dihafal
Padahal, cara membaca doa yang paling benar adalah membacanya ketika setelah selesainya berbuka puasa.
Hal ini seperti yang dijelaskan dalam kitab Hasyiyah I’anah at-Thalibin:
(: )
“Maksud dari (membaca doa buka puasa) “setelah berbuka” adalah selesainya berbuka puasa, bukan (dibaca) sebelumnya dan bukan saat berbuka,” (Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha, Hasyiyah I’anah at-Thalibin, juz 2, hal. 279).
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa meskipun dengan membaca doa di atas sebelum berbuka puasa, telah mendapatkan kesunnahan (husul ashli as-sunnah), tapi tetap yang paling utama adalah membacanya tatkala selesai berbuka
Baca Juga:Doa Buka Puasa di Bulan Suci Ramadhan Menurut Bukhari-Muslim dan Abu Daud
Berikut adalah doa buka puasa yang dianjurkan untuk diamalkan agar ibadah puasa makin baik:
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.
Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, dan atas rezeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membaca doa buka puasa berikut (dari Abdullah bin Umar):
Dzahabadh dhamâ’u wabtalatl-‘urûqu wa tsabata-l-ajru insyâ-allâh
‘Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah,” (HR. Abu Daud).