SuaraBekaci.id - Nama pendakwah ustaz Khalid Basalamah tengah jadi sorotan. Hal ini lantaran potongan ceramah dirinya yang menyebut bahwa wayang dalam Islam adalah dilarang.
Viral mengenai potongan ceramah ustaz Khalid Basalamah pertama kali diunggah oleh penggiat media sosial, Eko Kuntadhi. Unggahan ini kemudian menimbulkan reaksi dari para warganet.
Khalid Basalamah sendiri dalam video ceramahnya itu menjawab pertanyaan dari seorang jamaahnya tentang hukum dalam islam terkait kesenian wayang.
“Saya orang Jawa dan saya suka pewayangan. Apalah wayang dilarang? Bagaimana tobat profesi dalang?,” kata Ustaz Khalid membacakan pertanyaan dari jamaah itu, dikutip dari makassar.terkini.id--Jaringan Suara.com, Sabtu (12/2).
Baca Juga:Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah Soal Wayang Haram, Lebih Baik Dimusnahkan
Menjawab pertanyaan jamaah itu, Khalid Basalamah pun menyebut bahwa harusnya Islam yang dijadikan tradisi dan budaya oleh umat Muslim dan bukan sebaliknya.
“Tentu saja saya sudah pernah bilang teman-teman sekalian, tanpa mengurangi penghormatan terhadap tradisi dan budaya, kita harus tahu bahwa kita Muslim dan dipandu agama. Harusnya Islam dijadikan tradisi dan budaya. Jangan budaya di-Islamkan, susah. Meng-Islamkan budaya ini repot karena budaya banyak sekali,” ujar Khalid.
Menurutnya, meskipu kesenian wayang itu merupakan tradisi peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia namun bukan berarti hal itu harus dilakukan lantaran dilarang dalam ajaran Islam.
“Kalau memang ini (wayang) peninggalan nenek moyang kita, mungkin kita bisa kenang dulu oh ini tradisi orang dulu seperti ini, tapi kan bukan berarti itu harus dilakukan sementara dalam Islam dilarang. Harusnya kita tinggalkan,” ucap Khalid Basalamah.
Siapa Khalid Basalamah?
Dirangkum dari pelbagai sumber, Khalid Basalamah lahir di Makassar pada 1 Mei 1975. Pendakwah bernama lengkap Khalid Zeed Abdullah Basalamah memiliki keturunan Yaman.
Marga Basalamah merupakan salah satu nama marga yang diambil dari Arab Hadramaut yang merujuk pada nama keluarga keturunan bangsa Arab. Yang berasal dari Hadramaut Yaman.
Khalid Basalamah tercatat pernah menempuh studi S1 di Madinah. Ia juga memiliki gelar magister dan meraih gelar doktor dari Universitas Tun Abdul Razaq Malaysia.
Ia diketahui sempat menjadi seorang dosen dan membuka kelas hadish secara gratis. Selain menjadi seorang pendakwah, Khalid Basalamah juga memiliki bisnis kuliner.
Khalid Basalamah memiliki PT Ajwad yang memiliki restoran hidangan timur tengah. Di restorannya ini, para pegawai mendapat program tahfidz Alquran dan memiliki kebijakan tidak melayani tamu saat waktu salat.
Khalid Basalamah juga sempat menulis buku berjudul Palestina yang Terlupakan pada 2018. Setahun sebelumnya, pengajian Khalid Basalamah sempat dibubarkan oleh GP Ansor dan Banser di Sidoarjo.
Pembubaran itu dilakukan karena pengajian Khalid Basalamah dianggap tidak selaras dengan praktik beragama Islam, kaum Nahdhiyin.