SuaraBekaci.id - Tagar berbunyi #tangkapbaharsmith yang beberapa waktu lalu menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak pihak yang merasa tak terima dengan ceramah yang disampaikan ulama tersebut.
Pengamat dan Pegiat media sosial Denny Siregar dalam sebuah podcast akun Youtube Cokro TV juga menyerukan ungkapan untuk menangkap Habib Bahar bin Smith.
Dalam video berdurasi 6 menit 36 detik itu diawali dengan cuplikan ceramah dari Habib Bahar Smith beberapa waktu lalu.
"Yang ngomong bubarkan saja FPI kok gak keliatan di Semeru hah? Mana?," teriak Bahar Smith dalam cuplikan tersebut.
Baca Juga:Meski Berdamai, Polwan Polda Sumsel Laporkan Pemukulan Provos ke Denpom II Sriwijaya
"Saya kalau berdoa gak pakai bahasa arab, karena Tuhan bukan orang arab," lanjut Bahar Smith.
Dalam podcast berjudul Timeline with Denny Siregar itu, Denny mengangkat isu hangat yang membuat Bahar Smith menjadi trending Twitter, yakni akibat dari mengolok olok KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
Pertama saat mengatakan bahwa Jenderal Dudung menyembah pohon jika ulama arab tidak datang ke Indonesia, juga saat Bahar Smith mengatakan bahwa Jenderal Dudung tak datang ke Semeru.
"Bahar Smith memang kurang ajar, sejak keluar dari penjara, dia bukannya tambah rendah hati tetapi tambah sombong dan semena mena," ucap Denny.
Denny juga mengungkapkan bahwa Bahar Smith mengetahui kekosongan dari pimpinan jamaah mereka, karena Rizieq Shihab sedang dalam masa tahanan.
Baca Juga:Habib Bahar dan Husin Shihab Saling Lapor, Refly Harun: Terlalu Cemen
"Dia harus isi kekosongan ini dengan model dakwah seperti Rizieq, keras dan penuh caci maki," lanjut Denny.
Denny mengatakan bahwa model ceramah seperti inilah yang disukai jamaah mereka.
"Jamaah Bahar dan Rizieq gak bisa dikasih ceramah dengan konsep berilmu, karena mereka dari kalangan yang bodoh bodoh," kata Denny.
Pihaknya berpendapat bahwa Habib Bahar Smith berusaha mengangkat isu isu hangat untuk mendapatkan fanatik dari jamaahnya, dengan sengaja memanfaatkan momen saat Jenderal Dudung menghadiri Podcast Deddy Corbuzier dan mengatakan bahwa Tuhan bukan orang arab.
Dalam podcast tersebut juga memperlihatkan sebuah cuplikan video saat dua orang anggota TNI tak terima dengan hinaan Bahar Smith terhadap Jenderal Dudung.
Pria kelahiran 3 Oktober 1973 ini kemudian menjelaskan mengenai Jiwa Korsa dalam tubuh TNI.
"Korsa adalah singkatan dari Komando Satu Rasa, Korsa ini mengibaratkan kelembagaan TNI sebagai satu tubuh, satu dihina semua ikut merasakan dihina," begitulah penjelasan Denny.
Dengan mengenakan kaos santai berwarna hitam, Denny kemudian mencontohkan jiwa korsa dalam TNI pernah tergambar dalam kasus cebongan di Jogja tahun 2013 lalu.
"Satu orang anggota Kopassus dibunuh oleh beberapa preman, karena tidak puas dengan putusan pengadilan, beberapa anggota Kopassus kemudian menyerbu penjara Cebongan dan menghabisi preman preman itu didalam penjara," terangnya.
Denny menjelaskan pula bahwa negara Indonesia memang negara demokratis yang membebaskan rakyatnya untuk berpendapat asalkan tidak menyinggung suku, ras dan agama.
Akan tetapi ada kelembagaan yang harus dilindungi dari hinaan dan caci maki.
"Diantaranya adalah lembaga Kepresidenan, Kepolisian dan TNI," kata Denny.
Lembaga lembaga tersebut penting untuk dilindungi karena mereka mewakili kewibawaan negara.
"Kalau kewibawaan itu hilang, maka negara kita akan rapuh karena sudah tidak punya kehormatan," lanjutnya menjelaskan.
Ia menilai Bahar Smith sedang memainkan isu panas dengan KSAD akibat sebuah dendam lama.
"Karena KSAD semasa menjadi Pangdam Jaya dulu, berhasil menurunkan baliho baliho Rizieq Shihab pasca dia balik ke Indonesia setelah lama kabur ke Saudi," ucapnya.
Di menit menit akhir Denny kembali menegaskan bahwa Bahar Smith memang layak untuk ditangkap.
"Apa yang dia lakukan dan dia katakan berpotensi memecah belah persatuan dan memelihara dendam," tegasnya.
Denny menegaskan kembali jika Bahar Smith tak segera ditangkap, maka potensi kerusuhan diantara saudara sebangsa.
Ia menilai Bahar Smith bukanlah ulama yang semestinya.
"Ulama itu seharusnya menyejukkan, mengayomi, membawa keilmuan, dan akhlaknya tinggi," itulah pendapat Denny.
Dan ia menganggap Bahar Smith tak mencerminkan ciri ulama yang ia sebutkan tadi melainkan sebaliknya.
"Bahar Smith adalah kriminal, kriminal yang berbaju agama," tegas Denny.
Ia mengungkapkan bahwa Bahar Smith memanfaatkan agama sebagai alat untuk mendapatkan kekuasaan.
Ia juga berpendapat bahwa Bahar Smith ingin menggantikan Rizieq Shihab di kursi imam besar.
"Ini memang bukan tentang agama, ini tentang harta dan tahta yang akan mengikutinya," pungkas Denny dalam video tersebut.
Dari unggahan podcast yang telah disaksikan ratusan ribu warganet juga turut dibanjiri kolom komentar dengan dukungan serupa.
"Bravo TNI, ketegasan tak bisa ditawar, pengancaman kewibawaan negara dan keamanan nasional harus ditindak tegas siapapun orangnya," tulis akun Krisna S***.
"Bravo Bang Denny, buat TNI dan Polri, tangkap siapapun yang berniat merusak keutuhan NKRI," timpal akun Hans***.
"Orang seperti ini dipenjarakan seumur hidup bikin rusak anak bangsa," tambah yang lain SriHan***.
Dan diikuti 8 ribu lebih komentar senada.
Sebelumnya Denny Siregar juga sempat menyentil Habib Bahar Smith melalui unggahan Instagramnya saat Bahar Smith sedang asyik Jacuzzi.
Habib Bahar Smith memang sedang ramai ramainya dibicarakan akibat ceramahnya yang kontroversi, menyinggung Jenderal TNI hingga menantang kepolisian.
Sampai akhirnya ia pun dilaporkan oleh seorang mahasiswa berinisial TN ke Polda Metro Jaya atas dugaan ujaran kebencian.
Kontributor : Ririn Septiyani