Sejarah Tanam Paksa, Salah Satu Sejarah Paling Kelam Penjajahan Belanda

Sistem tanam paksa disebut juga Cultuurstelsel. Kebijakan ini dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Johannes van den Bosch.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 26 Agustus 2021 | 14:43 WIB
Sejarah Tanam Paksa, Salah Satu Sejarah Paling Kelam Penjajahan Belanda
Sejarah Tanam Paksa, salah satu sejarah paling kelam penjajahan Belanda. (istimewa)

Luas tanah yang disediakan penduduk lebih dari seperlima. Bahkan sampai harus menyerahkan sepertiga hingga seluruh tanah desa dengan alasan agar lebih mudah pengerjaan, pengairan, dan pengawasan oleh pemerintah kolonial Belanda.

Pengerjaan tanaman ekspor diprioritaskan dari pada padi sehingga tanah pertanian rakyat justru tidak terurus.

Pajak tanah masih dikenakan pada tanah yang digunakan untuk proyek tanam paksa.

Kelebihan hasil panen setelah diperhitungkan dengan pajak tidak dikembalikan pada petani.

Baca Juga:Sejarah Tanam Paksa, dari Latar Belakang, Peraturan, hingga Penyimpangan

Kegagalan panen menjadi tanggung jawab petani.

Buruh dipekerjakan secara paksa seperti yang terjadi di Rembang, Jawa Tengah. Sejumlah 34.000 keluarga selama 8 bulan setiap tahun diharuskan mengerjakan tanaman dagang dengan upah sangat kecil.

Untuk memuluskan tanam paksa, pejabat kolonial memberi suap kepada bupati dan kepala desa agar mau mengerahkan penduduk untuk menyukseskan Cultuurstelsel.

(Lolita Valda Claudia)

Baca Juga:Relevansi Filsafat Dialektika Hegel: Sistem Tanam Paksa di Hindia Belanda

REKOMENDASI

News

Terkini