Awalnya WIkana menolak, namun setelah ditekan ia bersedia memberikan informasi asalkan dua tokoh nasional tersebut dijamin keselamatannya dan kemerdekaan Indonesia segera dilaksanakan.
Ujung Peristiwa Rengasdengklok yang Ikonik

Kesepakatan terjalin antara golongan tua yang diwakili Ahmad Soebardjo dan golongan muda yang diwakili Wikana. Keduanya sepakat proklamasi akan dilakukan di Jakarta. Baru setelah kesepakatan ini, proklamasi akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta ‘dikembalikan’ ke Jakarta oleh kaum muda. Kisah peristiwa Rengasdengklok yang ikonik berakhir dengan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan RI oleh Soekarno dan Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 dengan didampingi golonga tua, golongan muda, dan seluruh rakyat Indonesia.
Kisah dan peristiwa Rengasdengklok sendiri bisa jadi perlambang betapa golongan muda memiliki semangat kemerdekaan yang menggebu. Sedangkan dari golongan tua sendiri, perhitungan terus dilakukan sebelum benar-benar mengambil langkah nyata. Dirgahayu Indonesiaku, semoga di masa yang akan datang semangat muda dan kedewasaaan kaum tua bisa terus dikombinasikan untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa!
Baca Juga:23 Anggota Paskibra Langkat Terpapar Covid-19, Upacara HUT RI Tetap Digelar
(I Made Rendika Ardian)