SuaraBekaci.id - Cara mengatasi reaksi alergi vaksin COVID-19. Sejumlah kecil peserta vaksin dilaporkan mengalami reaksi alergi setelah menerima dosis pertama vaksin COVID-19.
Bagaimana penyedia layanan kesehatan mengantisipasi hal ini?
Kini distribusi vaksin COVID-19 yang tengah berlangsung di Indonesia sedikit membawa kelegaan.
Banyak kelompok masyarakat menanti-nanti giliran mendapat imunisasi.
Baca Juga:Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga untuk Tenaga Kesehatan
Meski begitu, masih terdapat kekhawatiran efek samping dari vaksin COVID-19 terhadap kelompok-kelompok tertentu yang memiliki penyakit penyerta, terutama reaksi alergi.
![tes antigen keluarga yang ambil paksa jenazah pasien COVID-19 di Kupang, NTT. [ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/original/2021/07/23/91607-tes-antigen-keluarga-yang-ambil-paksa-jenazah-pasien-covid-19-di-kupang-ntt.jpg)
Bagaimana menghadapi reaksi alergi vaksin COVID-19?
Spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi, Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM memberikan penjelasan untuk mengantisipasi dan menangani reaksi alergi saat menerima vaksin COVID-19.
Alergi parah yang dimaksud adalah sesuai dengan yang didefinisikan oleh Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) yakni ketika seseorang harus dilarikan ke rumah sakit dan memerlukan pengobatan epinephrine.
![Vaksinator menunjukkkan vaksin COVID-19 Moderna yang akan disuntikkan kepada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Matraman, Jakarta, Jumat (6/8/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/06/53770-vaksin-covid-19-dosis-ketiga-untuk-tenaga-kesehatan.jpg)
Epinephrine adalah obat yang digunakan dalam keadaan gawat darurat untuk mengobati reaksi alergi berat.
Baca Juga:Covid-19 Sudah Masuk ke Pedesaan, Prof Zubairi Djoerban Khawatirkan Hal Ini
Biasanya obat ini dipakai untuk alergi parah akibat sengatan serangga, makanan, obat-obatan, maupun zat lain.