- Presiden Prabowo Subianto meluncurkan digitalisasi pembelajaran di SMP Negeri 4 Bekasi, Jawa Barat, dengan membacakan pantun bertema pendidikan.
- Peluncuran ini ditandai dengan penyediaan *smartboard* atau *interactive flat panel* untuk total 173.000 sekolah di seluruh Indonesia.
- Prabowo menekankan bahwa penguasaan sains dan teknologi melalui pendidikan merupakan kunci utama menuju keberhasilan dan kemakmuran bangsa.
SuaraBekaci.id - Presiden RI Prabowo Subianto membacakan dua bait pantun soal digitalisasi pembelajaran saat mengakhiri sambutannya.
Seolah tidak ingin kalah dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti yang membawakan pantun.
Usai menyampaikan sambutannya pada peluncuran digitalisasi pembelajaran untuk Indonesia Cerdas di SMP Negeri 4 Kota Bekasi, Jawa Barat, Presiden Prabowo membacakan pantun yang disambut antusias para siswa.
"Ini ketinggalan. Ini salah satu yang paling penting. Pantun. Saya enggak mau kalah sama Menteri Pendidikan Dasar. Ke pasar pagi membeli pepaya. Pulangnya singgah di taman kota," kata Presiden Prabowo yang disambut balasan "cakep" dari para murid.
"Digitalisasi pembelajaran kian berjaya. Meningkatkan mutu pendidikan bangsa kita," kata Prabowo melanjutkan pantunnya yang disambut tepuk tangan meriah, Senin (17/11).
Tak hanya pantun satu bait, Prabowo pun membacakan pantun lainnya di hadapan guru dan siswa seluruh Indonesia yang turut menyaksikan lewat konferensi video secara daring.
"Air mengalir di lereng perbukitan
Jernih memancar cahaya mentari
Pendidikan dengan digitalisasi pembelajaran
Inovasi dan kreasi akan melahirkan generasi cerdas," kata Prabowo membacakan pantun keduanya.
Dalam peluncuran penyediaan smartboard untuk kegiatan belajar-mengajar itu, Presiden Prabowo menekankan bahwa pendidikan adalah kunci dari kebangkitan suatu bangsa.
Menurut Presiden, hanya melalui pendidikan lah, Indonesia bisa menjadi negara yang berhasil dan merdeka. Di dalam pendidikan, terdapat teknologi dan ilmu pengetahuan yang menuntun Indonesia pada kunci keberhasilan dan kemakmuran.
Baca Juga: Menengok Kondisi SD Padurenan IV Bekasi: Ruang Kelas Rusak, Siswa Belajar di Musala
"Kemerdekaan kita proklamasikan 17 Agustus Tahun '45, tapi sebelumnya tokoh-tokoh pendidikan, sudah melalui pesantren-pesantren, melalui sekolah-sekolah, melalui Taman Siswa, tumbuh kemampuan rakyat. Kita memahami bahwa pendidikan dan teknologi, sains, ilmu pengetahuan adalah kunci keberhasilan, adalah kunci kemakmuran. Tidak ada kemakmuran kalau kita tidak bisa menguasai sains dan teknologi," kata Prabowo.
Adapun peluncuran Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas menandai penyediaan interactive flat panel (IFP) atau smartboard untuk 173.000 sekolah di seluruh wilayah Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
BRI Raih Penghargaan Impactful Grassroots Economic Empowerment dalam Awards Impact Makers 2025
-
BRI Dukung La Suntu Tastio untuk Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
BRI Luncurkan Fitur Reksa Dana di BRImo, Perluas Akses Investasi Digital Ritel
-
Kepala Kejaksaan Negeri Bekasi Diganti, Ini Daftar 43 Kajari Baru Dilantik
-
Modal Awal Rp25 Juta, Kisah Sukses Peni Ciptakan 4 Lapangan Kerja Lewat AgenBRILink