Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 06 Agustus 2024 | 12:53 WIB
Suraji menceritakan, dirinya telah jualan bendera merah putih sejak tahun 2019. Saat itu, omzet yang ia dapat per hari bisa mencapai Rp1,5 juta.[Suara.com/Mae Harsa]

SuaraBekaci.id - Menjamurnya online shop rupanya juga berdampak bagi pedagang bendera merah putih konvensional.

Salah satu pedagang bendera merah putih di Bekasi, Suraji (59) mengaku mengalami penurunan omzet akibat kalah saing dengan penjual online.

“Sekarang (omzet) lebih kecil, kemarin aja dapat Rp200 ribu (sehari), soalnya banyak online,” kata Suraji saat ditemui wartawan, Selasa (6/8/2024).

Suraji menceritakan, dirinya telah jualan bendera merah putih sejak tahun 2019. Saat itu, omzet yang ia dapat per hari bisa mencapai Rp1,5 juta.

Baca Juga: Kesaksian Barber yang Dikeroyok Geng Bersajam di Bekasi, Diduga Pelaku Anak Polisi

“(Omzet turun) banyak, saya dulu (tahun 2019) itu pertama di sini bisa mencapai Rp1,5 juta satu hari,” ucapnya.

Suraji menceritakan, dirinya telah jualan bendera merah putih sejak tahun 2019. Saat itu, omzet yang ia dapat per hari bisa mencapai Rp1,5 juta. [Suara.com/Mae Harsa]

Selain bersaing dengan online shop, Suraji mengatakan pedagang bendera merah putih konvensional juga semakin banyak.

“Berhubung sekarang di Mekarsari (800 meter dari lapak Suraji) ada orang baru dagang (bendera juga) kayanya karena itu juga (omzet turun),” ujarnya.

Meski begitu, pria asal Jepara ini tak ingin mempermasalahkan hal tersebut. Menurutnya, rezeki tak akan pernah tertukar.

Suraji biasanya menjajakan bendera merah putih dan pernak pernik HUT RI di Jalan KH. Agus Salim, Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Baca Juga: Tragis! Pemuda di Bekasi Tewas Dibacok Teman Sendiri, Begini Pengakuan Keluarga Korban

Dia mulai membuka lapaknya sejak Minggu (4/8/2024) hingga Jumat (16/8/2024). Setiap harinya, dia mulai berdagang pukul 7.30 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Kontributor : Mae Harsa

Load More