Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Kamis, 27 Juni 2024 | 20:28 WIB
Tahanan Asal Tapanuli Tewas Misterius, Begini Penjelasan Kalapas Bulak Kapal Bekasi [Suara.com/Mae Harsa]

Susanni mengatakan, pihak kepolisian sempat memaksa keluarga korban agar jasad ZAN di autopsi, namun tetap di tolak.

“Nah karena menurut kawan-kawan (autopsi) harus seizin keluarganya, ya sudah kita akhirnya selesai sampai di situ. Artinya kita tidak bisa melangkah lagi, padahal saya pinginnya clear semuanya sehingga tindak lanjutnya bisa segera,” tuturnya.

Selanjutnya, di hari yang sama jasad ZAN langsung diterbangkan ke tempat tinggalnya di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

“Nah itu untuk pengiriman kargo itu dari Lapas dan kejaksaan yang memfasilitasi, langsung tanggal 19 (Juni 2024) juga,” tandasnya.

Baca Juga: Tahanan Asal Tapanuli Tewas Misterius di Lapak Bulak Kapak, Keluarga Temukan Kejanggalan

Diberitakan sebelumnya, pihak keluarga korban menemukan adanya kejanggalan dalam kematian ZAN yang merupakan tahanan titipan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bekasi.

Kuasa hukum keluarga korban, Farhat Abbas mengungkap, ZAN sempat meminta uang kepada pihak keluarga satu hari sebelum ditemukan tewas dalam posisi tergantung.

"Tanggal 18 Mei 2024, chat WhatsApp minta uang dan tanggal 19 Mei 2024, (ZAN) meninggal dunia," kata Farhat saat dikonfirmasi.

Pihak Lapas Kelas IIA Bulak Kapal menyatakan ZAN tewas akibat bunuh diri. Namun, Keluarga merasa adanya kejanggalan, sebab ada luka memar pada jenazah ZAN.

Pihak keluarga menduga, ZAN tewas akibat mendapatkan penganiayaan di Lapas Kelas IIA Bulak Kapal.

Baca Juga: Apes! Rumah Makan di Bekasi Luluh Lantak Diseruduk Truk Kontainer: Sopir Diduga Ngantuk

"(Meninggal dunia) saat dalam karantina di lapas," ucap Farhat.

Load More