
SuaraBekaci.id - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bekasi menilai perlu adanya evaluasi terhadap seorang guru di SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, karena menganggap aksi saling ejek yang dilakukan oleh anak didiknya adalah hal yang biasa.
Sebelumnya, salah satu guru SDN 09 Jatimulya menyebut bahwa, kalimat ejekan seperti ‘lu jelek, lu hitam’ adalah kalimat candaan yang sudah biasa dilontarkan oleh anak didiknya.
“Saya kira itu tidak pas ya perlu dievaluasi. Jadi hal-hal seperti itu harus kita sama-sama satu persepsi bahwa kalau seperti itu tidak dibenarkan, tidak bisa kita biarkan, tidak bisa kita jadikan itu hal yang biasa,” kata Ketua KPAD Kabupaten Bekasi, Ulfa Maslahah kepada SuaraBekaci.id, Kamis (2/11).
Menurut Ulfa kalimat ejekan seperti itu perlu diantisipasi sejak usia dini. Sebab, dampaknya bakal berlanjut pada aspek lain terhadap tumbuh kembang anak.
Baca Juga: Diduga Korban Bullying, Dokter Ungkap Alasan Kaki Kiri Siswa SD di Bekasi Harus Diamputasi
“Ungkapan-ungkapan yang seperti tadi di sebutkan itu sangat tidak boleh disepelekan ya. Harus diantisipasi dari dini, supaya tidak berlanjut kemana-mana, saya tidak setuju untuk hal itu dianggap remeh,” ucapnya.
Ulfa kemudian menerangkan, bahwa merujuk pada American Psychiatric Association (APA), bullying merupakan perilaku agresif yang dikarakteristikkan dengan 3 kondisi.
“Satu, perilaku negatif yang bertujuan untuk merusak atau membahayakan. Dua, perilaku yang diulang selama jangka waktu tertentu. Tiga, adanya ketidakseimbangan kekuatan atau kekuasaan dari pihak-pihak yang terlibat,” paparnya.
Oleh karenanya, Ulfa mengimbau agar para orang tua maupun tenaga pendidik untuk sama-sama memahami arti bullying.
“Banyak yang menganggap biasa saja tapi tidak tahu dampaknya sangat bisa berkepanjangan kalau tidak bisa ditangani serius,” tandasnya.
Fatir Arya Adinata (12) siswa sekolah dasar negeri (SDN) Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, harus diamputasi bagian kaki kirinya usai diselengkat temannya. Selain itu, ia juga ternyata kerap diolok-olok di sekolah.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Tertipu Janji Gaji Rp15 Juta: Kisah Pemuda Bekasi Jadi Marketing Judi Online di Kamboja
-
Mimpi Jadi Editor, Nyata Jadi Budak Judol: Kisah Pilu Warga Bekasi di Kamboja
-
Polisi Gerebek Rumah Mahasiswa di Bekasi, Temukan Ladang Ganja Mini
-
Curhatan KPK Ngeluh Kesulitan Usut Kasus WC Sultan di Bekasi: Tersangka Meninggal hingga Toilet Raib
-
Jeritan Nelayan Bekasi: Akses Melaut Diblokade Pagar Laut, Pembongkaran saat Itu Hanya Seremonial
Tag
Terpopuler
- Dosen Asal Semarang Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Sleman, Ini Kata Polisi
- 7 Produk Skincare Pemutih Wajah Recommended Bersertifikat BPOM
- Akal Bulus Demi Raih Piala Asia U-17 2025: Arab Saudi Main dengan '12 Pemain'?
- Pemain Sinetron Inisial FA Ditangkap Kasus Narkoba, Siapa?
- 5 Rekomendasi Serum Mencerahan Wajah: Tersedia di Indomaret, Harga Mulai Rp18 Ribuan
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Samsung Murah Terbaik April 2025, Mulai Rp1 Jutaan
-
Jokowi 'Menghilang' di Sidang Perdana Gugatan Esemka dan Ijazah Palsu, Pengacara Buka Suara
-
5 Rekomendasi Smartwatch Harga di Bawah Rp 500 ribuan, Terbaik April 2025
-
Klaim Pemerintah Soal LG Batalkan Investasi Rp130 T, Rosan: Kami yang Putus!
-
Harga Emas Antam Lagi-lagi Merosot Jadi Rp1.969.000/Gram Hari Ini
Terkini
-
Jangkau 88% Wilayah Indonesia, 1,2 Juta AgenBRILink Layani Keuangan Hingga ke Pelosok Negeri
-
Terjebak Kobaran Api! Ibu dan Anak di Jatiasih Tewas, Saksi Dengar Suara Ini
-
Dari CS ke Pahlawan UMKM, Kisah Inspiratif Mantri BRI Berdayakan Pengrajin Gerabah di Lombok
-
BRI Berdayakan 14,4 Juta Pengusaha Wanita, Bukti Komitmen Hadirkan Kesetaraan Gender
-
Masih Misteri! Bau di Bekasi Bukan Berasal dari Kebocoran Gas