SuaraBekaci.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi telah memanggil 4 dokter yang diduga terlibat dalam menangani kasus Benediktus Alvaro Darren (7), bocah yang meninggal setelah menjalani operasi amandel di RS Kartika Husada Jatiasih.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bekasi, Tanti Rohilawati menerangkan pemanggilan itu telah dua kali dilakukan, pertama pada 29 September 2023. Selanjutnya pada 2 Oktober 2023.
“Semua (dipanggil) baik itu direktur baik itu dokter dpjpnya (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan), baik itu dokter terkait 4 atau 5 saya lupa sama direksi dan wadirnya (Wakil Direktur),” kata Tanti, di Kantor Wali Kota Bekasi.
Dalam pemanggilan itu, RS Kartika Husada Jatiasih telah menjelaskan kronologis atas peristiwa mati batang otak yang dialami Alvaro usai operasi amandel di rumah sakit tersebut.
Baca Juga: Maafkan RS Kartika Husada Jatiasih, Ayah Alvaro Darren Kasih Pesan Menohok: Tolong Kerja dari Hati
Selanjutnya, Tanti menerangkan pihaknya bakal membentuk tim khusus untuk kasus tersebut. Rencana itu saat ini sedang dikonsultasikan dengan Kementerian Kesehatan.
“Tim ini kami sedang konsultasikan dahulu dengan pusat, karena di dalam aturan yang baru kan ada ketentuan-ketentuan yang harus diakomodir,” ujarnya.
Dia menerangkan, draft terkait tim khusus itu juga telah disusun. Pihaknya hanya tinggal menunggu arahan Kementerian Kesehatan.
Diberitakan sebelumnya, Benediktus Alvaro Darren menghembuskan napas terakhirnya pada Senin (2/10) pukul 18.45 WIB, tepatnya 13 hari setelah menjalani perawatan pasca operasi amandel di RS Kartika Husada Jatiasih.
Hingga Alvaro meninggal dunia, keluarga menyebut pihak rumah sakit belum juga memberikan keterangan medis yang jelas, terkait hubungan diagnosis mati batang otak yang dialami pasien usai operasi amandel.
“Tidak ada jawaban yang jelas dan pasti, istilahnya penyebab anak saya bisa sampai mati batang otak,” kata orang tua Alvaro, Albert Francis di RS Kartika Husada Jatiasih, Senin (2/10) malam.
Albert menyebut, pihak rumah sakit hanya mengatakan bahwa diagnosis mati batang otak yang dialami Alvaro merupakan bagian dari risiko operasi.
“Tidak ada penjelasan medis secara pasti, yang ada hanya dijelaskan ini adalah risiko operasi,” ucapnya.
Selama menjalani perawatan pasca operasi, total ada 4 dokter spesialis yang menangani bocah kelas 2 SD itu, antara lain dokter anestesi, dokter THP, dokter syaraf, dan dokter anak.
“Di meja operasi (dokter)spesialis THT dan anestesi yang benar-benar bekerja di situ,” ucap Albert.
Jenazah Alvaro telah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Padurenan, Kota Bekasi pada Rabu (4/10) siang.
Kontributor : Mae Harsa
Berita Terkait
-
Breaking News: Pesawat Airlines 8432 Jatuh di Kazakhstan
-
Breaking News: KPK Tiba-tiba Lakukan OTT di Kalimantan Selatan
-
Cek Fakta: Breaking News, Terbongkar Jejak Digital, Gibran Gagal Dilantik
-
Breaking News! Eks Barcelona dan Man City, Claudio Bravo Gantung Sarung Tangan
-
BREAKING NEWS: Bahlil Lahadalia Resmi Jabat Ketum Golkar!
Tag
Terpopuler
- Nyaris Adu Jotos di Acara TV, Beda Pendidikan Firdaus Oiwobo Vs Pitra Romadoni
- Indra Sjafri Gagal Total! PSSI: Dulu Pas Shin Tae-yong kan...
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Kini Jadi Terdakwa Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris, Iqlima Kim Dapat Ancaman
- Minta Maaf Beri Ulasan Buruk Bika Ambon Ci Mehong, Tasyi Athasyia: Harusnya Aku Gak Masukkan ke Kulkas
Pilihan
-
Stadion Manahan Jadi Venue Final Liga 2
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Terbaru Februari 2025, Kamera Andalan!
-
Pandu Sjahrir Makin Santer jadi Bos Danantara, Muliaman D Hadad Disingkirkan?
-
Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
-
Sah! OJK Cabut Izin Usaha Jiwasraya, Tak Singgung Nasib Nasabah
Terkini
-
Sebelum Ditahan KPK, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sempat Datangi Rumah di Bekasi
-
Patuhi Titah Megawati, Walkot Bekasi Tri Adhianto Pilih Lakukan Kegiatan Ini
-
Mengembangkan Ekosistem Kerajinan Bambu: Perjalanan Bambu Tresno Bersama BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Didemo Murid Sendiri, Kepsek MAN 2 Kota Bekasi Akui Gedung Bocor dan Rusak
-
Muda dan Berani! 850 Siswa MAN 2 Kota Bekasi Demo Transparansi Dana Sekolah