SuaraBekaci.id - Asep Surahman, Koordinator Data Pokok Pendidik (Dapodik) Wilayah III Provinsi Jawa Barat yang juga menjadi operator PPDB Online SMAN 18 Kota Bekasi diduga menerima uang ratusan juta rupiah.
Uang tersebut sogokan dari orang tua siswa di Kota Bekasi. Aksi Asep ini diungkap oleh Suhadi (63), mantan satpam SMAN 18 Kota Bekasi yang dipecat tidak hormat karena kasus ini.
Suhandi jadi orang yang disuruh Asep untuk mencarikan orang tua yang ingin anaknya bersekolah di SMA Negeri namun dengan membayar uang alias nyogok.
Suhandi menceritkan bahwa ia diminta oleh Asep untuk mencari orang tua siswa yang mau nyogok. Asep jelas Suhandi diminta untuk mengkondisikan dapodik dua kelas.
Baca Juga: Breaking News! Patgulipat PPDB Online Bekasi, Suhadi Beberkan 1 Siswa Bayar Rp7 Juta
"Dan disitu Asep nanya lagi, ‘gimana pak kira kira sepakat’,” kata Suhadi.
Suhandi menyanggupi permintaan Asep, ia pun mendapatkan 13 orang tua calon siswa yang bersedia nyogok demi anaknya sekolah di SMA Negeri.
Dari 13 orang tua itu, 12 ingin anaknya bersekolah di SMAN 18 Kota Bekasi, 1 orang lagi ingin ke SMAN 1 Kota Bekasi.
Uang yang harus disetor para calon orang tua siswa itu pun bervariatif. Untuk ke SMAN 18 Kota Bekasi, 1 siswa bayar Rp7 juta sementara untuk yang ke SMAN 1 Kota Bekasi sebesar Rp20 juta.
Suhandi lantas menerima uang dari ke-13 siswa tersebut yang kemudian ia transfer ke rekening Asep Surahman. Total Asep menyerahkan uang sebear Rp104 juta.
Baca Juga: Demo Soal Sistem Zonasi dan PPDB, Pelajar dan Orangtua Murid Geruduk Kemendikbudristek
“Sudah saya serahkan 13 berkas dan amplopnya semua. Total Rp7 juta x 12 orang dan 20 juta ke SMA 1,” jelas Suhadi.
Namun, begitu pembelajaran tahun ajaran 2023/2024, ke-13 calon siswa itu tak kunjung diterima.
Akibatnya, sejumlah orang tua siswa itu kemudian meminta pertanggungjawaban kepada pihak sekolah dan Suhadi.
Suhandi pun harus dipecat dari pekerjaannya. Ia mengaku tidak diakomodir kondisi yang dialaminya. Pihak SMAN 18 Kota Bekasi tetap memecat dirinya dan menyarankan ia bekerja di sekolah swasta.
Lantas bagaimana dengan nasib Asep Surahman? Suhandi mengatakan orang itu menghilang, tidak diketahui keberadaannya setelah kasus ini terkuak.
“Sampai saat ini memang menghilang (Asep) tidak jelas keberadaannya, masih belum jelas,”
Kontributor: Mae Harsa
Berita Terkait
-
Ada Truk Nyangkut di Perlintasan Rel, Perjalanan KRL Relasi Bekasi Alami Keterlambatan
-
Pagar Laut Disebut Dibangun Sejak Rezim Sebelum Prabowo, Pemerintah Didesak Fokus Pembangunan Berbasis Lingkungan
-
DPR Bakal Ungkap Dalang di Balik Pagar Laut: Jangan Bilang Ruang Laut Ini Milik Tuhan
-
Ini Dia Penampakan Pagar Laut di Bekasi yang Menuai Polemik
-
Selidiki Pihak yang Tanggungjawab Atas Pemagaran Laut, DPR: Kita Takut Salah Panggil
Terpopuler
- Patrick Kluivert Umumkan Asisten Pelatih Lokal
- Branko Ivankovic: Pergantian Pelatih Menunjukkan Timnas Indonesia...
- Resmi! Swansea City Depak Nathan Tjoe-A-On ke Tim Ini
- Dihina 'Jual Diri', Fitri Salhuteru Bongkar Aib Nikita Mirzani: Pernah Ditangkap di Hotel dengan Barang Bukti Kondom
- Segini Kekayaan Desy Ratnasari di LHKPN, Kini Diisukan Dekat dengan Ruben Onsu
Pilihan
-
Radja Nainggolan Dapat Klub Baru, Langsung Hadapi Shayne Pattynama!
-
Geger Tubuh Tak Bernyawa Tersangkut di Pagar Laut Bekasi, Begini Pengakuan Nelayan
-
Menyigi Kekayaan Hadi Tjahjanto, Mantan Menteri ATR Ngaku Tak Tahu Dokumen Pagar Laut Terbit di Eranya!
-
Nasib Shin Tae-yong Mirip dengan Martin Jol: Didepak dengan Cara Gitu
-
Jangan Kaget! Argo Parahyangan Dihapus Mulai 1 Februari
Terkini
-
Geger Tubuh Tak Bernyawa Tersangkut di Pagar Laut Bekasi, Begini Pengakuan Nelayan
-
Begal Sadis yang Bacok Lansia di Bekasi Kini Berakhir Meringis
-
KKP Segel Pagar Laut Milik PT TRPN di Bekasi, Kuasa Hukum: Bukan Salah Kami!
-
Viral Pagar Laut Misterius di Bekasi, KKP Ambil Langkah Penyegelan
-
Pagar Laut Misterius di Bekasi Ganggu Rezeki Nelayan, Pemprov Jabar Klaim Begini