Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Minggu, 13 Agustus 2023 | 11:06 WIB
Sampah di Bantaran Kali Cikeas Jatirangga Bekasi Mencapai 500 Ton, Menumpuk Sejak 2013 (Instagram @bekasi_24_jam)

SuaraBekaci.id - Tumpukan sampah yang berada di TPS liar bantaran Kali Cikeas, Jatirangga, Kota Bekasi, Jawa Barat ternyata mencapai 500 ton.

Hal ini diketahui setelah sejumlah pihak mulai dari dinas lingkuhan hidup Kota Bekasi, komunitas Kali Cikeas, KP2C (Komunitas Peduli Sungsi Cileungsi Cikeas), Pokdarwis bersama warga mengangkut sampah di TPS liar tersebut, Sabtu 12 Agustus 2023.

Menurut lurah Jatirangga, Ahmad Apandi, tumpukan sampah di bantaran Kali Cikeas, Jatirangga Kota Bekasi itu telah ada sejak 2013, bahkan jauh sebelum ia menjabat.

"(TPS liar sejak) 2013, sebelum saya jadi lurah udah ada. Pada 2018 kami lakukan peneguran dan kami arahkan untuk mengelola bank sampah," ucap Apandi seperti dikutip dari Bekasi24jam--jaringan Suara.com

Baca Juga: Breaking News! Penampakan Gunungan Sampah di TPS Liar Bantaran Kali Cikeas Jatirangga Bekasi

Namun diakui Apandi pada Covid-19, tempat ini tidak ada yang memonitoring hingga akhirnya sampah kembali menumpuk.

Menurut Apandi, setelah sampah sudah berhasil dipindahkan, lahan yang berada di bantaran kali tersebut akan ditanami pohon.

"Setelah kita selesaikan, akan kita buat penghijauan pohon, karena kelurahan Jatirangga mau buat aliran sungai ini jadi wisata rafting sehingga kita laksanakan tidak ada sampah dan sebagainya," jelasnya.

Sebelumnya, Tempat pembuangan sampah (TPS) liar yang berada di Bantaran kali Cikeas, Jatirangga, Kota Bekasi, Jawa Barat membuat warga pemukiman RW 10 khawatir.

Menurut ketua RW 10, Mamin, warganya sangat khawatir dengan kondisi seperti ini. Karena tumpukan sampah dibiarkan begitu saja hingga gangu lingkungan sekitar.

Baca Juga: Breaking News! 3 Perusahaan di Bogor Jadi Biang Kerok Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri

Mamin menjelaskan bahwa awalnya TPS itu katanya mau dikelola oleh pihak swasta. Namun sampai saat ini pengelolaan sampah tersebut tidak berjalan, malah terjadi pembiaran.

"Ya dibiarkan begitu saja, artinya tidak sesuai komitmen awal, katanya mau dikelola (swasta), tapi pengelolanya tidak berjalan, ya akhirnya penumpukan, pembiaran," kata Mamin.

Load More