SuaraBekaci.id - Kesulitan ekonomi jadi alasan Hanim (41) menjadi anggota sindikat penjualan ginjal manusia jaringan Kamboja yang berhasil diungkap oleh Polda Metro Jaya.
Peran laki-laki asal Subang, Jawa Barat itu tak main-main. Ia menjadi koordinator yang menghubungkan korban atau pendonor asal Indonesia dengan rumah sakit Preah Ket Mealea di Kamboja.
Mirisnya, Hanim ternyata sebelum jadi anggota sindikat itu ialah korban penjualan ginjal. Hal ini berawal saat ia kesulitan ekonomi pada 2008.
Berbekal informasi di Facebook, Hanim berkeinginan untuk menjual ginjalnya.
"Karena faktor ekonomi, orang tua saya tidak punya rumah, kemudian saya usaha mentok juga. Akhirnya, saya cari-cari grup-grup donor ginjal," ungkapnya.
"Saya cuma ngelihat postingan-postingan dari situ itu ada yang isi postingan itu 'Dibutuhkan donor ginjal A, B, AB , atau O, syaratnya ini.. ini.. ini'," tutur Hanim kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (21/7/2023).
Hanim kemudian menghubungi admin grup Facebook tersebut dan kemudian mendatangi broker penjualan ginjal manusia di Bojonggede, Bogor, Jawa Barat.
Di rumah broker itu, Hanim sempat dibawa ke rumah sakit di Jakarta untuk melakukan transplantasi ginjal. Namun karena persyaratan yang ketat dan tak mendapat persetujuan dari istri, Hanim gagal menjual ginjalnya.
Hanim tak patah arang. Ia kemudian menunggu setahun dengan tinggal di rumah broker tersebut. Kepada sang istri, ia berbohong bahwa sedang ada pekerjaan proyek.
"Setelah saya gagal di sana, kemudian saya menunggu di rumahnya broker itu dengan dalih saya ngomong ke istri kerja proyek. Setelah satu tahun, saya menunggu di situ,"
Juli 2019, Hanim akhirnya berangkat ke Kamboja bersama tiga pendonor lainnya. Di sana, Hanim dan tiga pendonor lain bertemu dengan sosok bernama Miss Huang.
Hanim mengatakan bahwa ia lupa Miss Huang ini orang Indonesia atau orang Kamboja. Hanim cuma tahu bahwa Miss Huang ini yang mengatur di Kamboja.
Hanim dan tiga pendonor lain kemudian melakukan medical check up sebelum melakukan transplantasi ginjal.
"Saya sama temen saya yang cewek lolos, yang satunya gagal," jelas Hanim.
Hanim mengaku bahwa ia mendapat calon pasien dari Singapura. Sedangkan rekan wanitanya mendapat pasiel asal Indonesia.
Berita Terkait
-
Cerita Hanim,Pria Asal Subang, Bermula Jadi Korban hingga Gabung dalam Sindikat Perdagangan Ginjal di Kamboja
-
Mengenal RS Preah Ket Meala, Rumah Sakit Kamboja Tempat WNI Jual Ginjal Ilegal
-
Bantu Sindikat Perdagangan Ginjal Manusia di Bekasi, Kapolri Klaim Tindak Tegas Aipda M: Kami Tak Pernah Ragu-ragu!
-
Terungkap Perdagangan Ginjal WNI di Kamboja Ternyata Dilakukan di Rumah Sakit Militer
-
Bukan Cuma di Bekasi, Sindikat Perdagangan Ginjal Jaringan Kamboja Ternyata Punya Markas di Cilebut
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BRI Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Surakarta Jadi Pengusaha Fashion Premium
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan
-
4 Orang Tewas Misterius Dalam Mobil Toyota, Identitas Korban Terungkap!