SuaraBekaci.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat akhirnya bergerak merujuk balita obesitas dengan inisial MKA yang berusia 1 tahun 4 bulan memiliki berat badan 27 kilogram.
Pihak Dinkes Bekasi merujuk balita MKA ke ahli gizi melalui pembiayaan Program Penerimaan Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
"K sudah dirujuk ke rs ananda untuk konsultasi ke dokter spesialis gizi," kata kepala dinas kesehatan kabupaten bekasi, Alamsyah seperti dikutip dari Antara.
Diketahui ayah dari MKA hanya berprofesi sebagai karyawan di fasilitas pemancingan ikan di dekat rumahnya, kawasan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Sementara ibu MKA hanya buruh serabutan dan ibu rumah tangga.
Dengan profesi kedua orang tua MKA dikategorikan sebagai masyarakat ekonomi tidak mampu, sehingga pemkab Bekasi memberikan fasilitasi pembiayaan PBI BPJS Kesehatan untuk anak ketiga pasangan Sopiyan dan Pitriah itu.
Ia mengatakan, program pendampingan gizi MKA dilakukan di tempat tinggalnya. Pemkab Bekasi juga memastikan seluruh asupan gizi seimbang hingga transportasi untuk ke rumah sakit ditanggung Dinkes Kabupaten Bekasi.
"Penanganan tetap di rumah, tapi pola asuh makannya kami dampingi, bagaimana orang tua menyikapi kondisi tersebut," katanya.
Ia menambahkan, kasus yang dialami MKA dapat diklasifikasikan sebagai obesitas atau kelebihan berat badan.
Sebab dengan usia 1,4 tahun, bobotnya sudah setara anak berusia 10--11 tahun.
Baca Juga: Soroti Bocah Obesitas Usia 1 Tahun Berat 27 kilogram, Menkes Minta Dinkes Bekasi Turun Tangan
"K itu belum makan apa-apa, selain susu. Sekarang umurnya 1 tahun 4 bulan, di usia setahun itu paling normalnya 10 kilogram, tapi bobotnya sekarang 27 kilogram atau setara anak umur 10--11 tahun," katanya.
Sebelumnya, Ibundah MKA, Pitriyah (40) mengatakan bahwa putranya yang saat ini berusia 16 bulan itu telah memiliki berat badan 27 kilogram (kg).
"Berat naik udah segitu aja, ditimbang 27 kg di usia 1 tahun 4 bulan," kata Pitriyah saat ditemui SuaraBekaci.id, Selasa (21/02).
Pitriyah menceritakan sejak melahirkan MKA, Air Susu Ibu (ASI) tidak keluar. Karenanya sang anak diberikan susu formula untuk kebutuhan gizinya.
"Formula pas dari awal karena enggak ASI, terus sempet susu kental manis pas umur setahun, itu karena enggak mampu beli susu formula," katanya.
Berita Terkait
-
Soroti Bocah Obesitas Usia 1 Tahun Berat 27 kilogram, Menkes Minta Dinkes Bekasi Turun Tangan
-
6 Fakta Pilu Kenzi Bayi Obesitas di Bekasi, Terpaksa Minum Susu Kental Manis
-
Cerita Ibunda Bocah Obesitas Bekasi yang Trending, Umur 1 Tahun Terpaksa Minum SKM
-
5 Penyebab Obesitas pada Anak, Pola Makan Buruk hingga Kurang Gerak
-
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Alami Obesitas, Yuk Jaga Pola Makan Sehat dengan Gizi Seimbang!
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
Terkini
-
RUPSLB BRI 2025 Perkuat Tata Kelola dan Fondasi Pertumbuhan
-
BRI Tebar Dividen Interim 2025 untuk Saham, Kinerja UMKM Jadi Penopang
-
Ini Tanda Galon Air Minum yang Harus Ditolak Sekarang Juga
-
BRI Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Bantuan Bencana Sumatra, Salurkan Donasi Dukung Mobilitas
-
BRI Pastikan Ketersediaan Kas dan Digital Banking Saat Nataru, Dukung Liburan Nasabah Makin Nyaman