SuaraBekaci.id - Wowon Erawan dan dua rekannya, Solihin alias Duloh sertad M Dede Solehudin bikin gempar karena menjadi partner in crime kasus pembunuhan berantai yang terjadi di Bekasi, Cianjur dan Garut. Sementara ada 9 orang yang menjadi korban kesadisan Wowon dkk.
Terungkapnya jejak sadis Wowon dkk itu berawal ditemukannya satu keluarga di sebuah rumah kontrakan yang berlokasi di Desa Ciketing Udik, jl Lingkar Bambu, RT 02 RW 03 Kecamatan Bantar gebang Kota Bekasi pada Kamis 12 Januari 2023.
Lima orang yang di dalam kontrakan tersebut ditemukan pada Kamis pagi dengan kondisi mulut penuh busa. Tiga orang dinyatakan meninggal dunia yakni, Ai Maemunah (40), dan dua anaknya, Ridwan Abdul Muiz (20) dan Muhammad Riswandi (16).
Jika lima orang ini pada Kamis pagi ini tidak ditemukan oleh warga sekitar, Wowon dkk ternyata sudah memiliki rencana keji lainnya yakni mengubur para korban di lubang galian yang berada di dalam kontrakan tersebut.
Baca Juga: 3 Fakta Sadis di Balik Aksi Serial Killer Aki Wowon CS, Pembunuh Berantai yang Menghilangkan 9 Nyawa
Wowon salah satu pelaku pembunuhan berantai yang sadis menghabisi sembilan nyawa manusia tak bersalah. Ternyata membuang mayat para pelaku disebuah lubang galian. Hal itu ditemukan petugas tiga lobang galian yang berisi mayat di Cianjur Jawa Barat.
Pemilik kontrakan Jeding (55) menyebut bahwa sejak awal penyewaan rumah kontrakan miliknya, pelaku atas nama Solihin alias Duloh membeli cangkul miliknya seharga 50.000.
"Iya dia beli cangkul saya 50 ribu," ucap Jeding saat ditemui SuaraBekaci.id, Jum'at (20/01).
Jeding mengatakan bahwa saat itu Duloh tidak memberikan alasan mengapa ia membali cangkul tersebut. Jeding pun mengaku mau menjual cangkulnya karena sedang tidak memiliki uang.
."Bapak orang miskin yaudah jual aja, lumayan buat beli bako (rokok)," ujar Jeding.
Jeding mengatakan bahwa Solihin alias Duloh sebanyak tiga kali mendatangi dirinya untuk menyewa bangunan rumah kontrakan itu.
Dirinya menambahkan bahwa bangunan kontrakan milik mertuanya itu sudah hampir setahun tidak dihuni, dan tidak layak untuk ditempati.
Jeding akhirnya mempersilahkan Solihin untuk menempati bangunan kontrakan itu setelah tiga kali datang dan memberikan uang Rp500 ribu dan kartu keluarga.
"Langsung ngasih uang 500 ribu dan Kartu Keluarga, yaudah saya yang renovasi saya beli cat, pagar kita cat, genteng kita benerin," ucap Jeding.
Jeding mengatakan alasannya tidak memberikan rumah kontrakan itu untuk disewa karena tidak ada listrik di rumah tersebut.
"Maksa karena kan listrik gak ada hanya lampu depan. Ada lampu tapi narik dari tetangga. Itu dalam kosong hanya lantai saja. Dua kamar. Satu ruang tamu," ujar Jeding.
Kontributor : Danan Arya
Berita Terkait
-
Tak Hanya Ganggu Nelayan, Menteri KKP Sebut Pagar Laut Tangerang dan Bekasi Ganggu Operasional PLTU
-
Ada Truk Nyangkut di Perlintasan Rel, Perjalanan KRL Relasi Bekasi Alami Keterlambatan
-
Pagar Laut Disebut Dibangun Sejak Rezim Sebelum Prabowo, Pemerintah Didesak Fokus Pembangunan Berbasis Lingkungan
-
DPR Bakal Ungkap Dalang di Balik Pagar Laut: Jangan Bilang Ruang Laut Ini Milik Tuhan
-
Ini Dia Penampakan Pagar Laut di Bekasi yang Menuai Polemik
Tag
Terpopuler
- Dihina 'Jual Diri', Fitri Salhuteru Bongkar Aib Nikita Mirzani: Pernah Ditangkap di Hotel dengan Barang Bukti Kondom
- Pagar Laut Tangerang Diduga Dikuasai Aguan, Sindiran Pedas Rocky Gerung: Kalau Mau HGB, Izinnya ke Ikan
- Media Belanda: Patrick Kluivert Orang Belanda Terburuk Keempat Sepanjang Masa
- Mengintip 3 Koleksi Mobil Mayor Teddy Versi LHKPN, Kekayaannya Tembus Rp15 Miliar
- Ciut Lawan Denny Sumargo? Farhat Abbas Minta Maaf usai Kubu Agus Salim Ancam Penjarakan 10 Ribu Warga NTT
Pilihan
-
Gabung Grup 'Neraka' di Piala Asia U-17 2025, Nova Arianto: Mereka Tim-tim Juara
-
Saham PIK 2 Milik Aguan Terkena 'Abrasi' Pagar Laut, Anjlok Hampir 20 Persen
-
Saham Emiten Milik Aguan PANI Kebakaran Hari Ini, Gegara Pagar Laut Tangerang?
-
Resmi! Penampakan Jersey Baru Timnas Indonesia, Usung Nuansa Klasik dan Budaya Nusantara
-
IKN Suram! Proyek Swasta Mangkrak, Investor Sebatas Groundbreaking Bareng Jokowi
Terkini
-
Karawang Berlakukan Aturan Baru, Bus Jemputan Wajib Pakai Plat Lokal untuk Tingkatkan Pendapatan Daerah
-
Geger Tubuh Tak Bernyawa Tersangkut di Pagar Laut Bekasi, Begini Pengakuan Nelayan
-
Begal Sadis yang Bacok Lansia di Bekasi Kini Berakhir Meringis
-
KKP Segel Pagar Laut Milik PT TRPN di Bekasi, Kuasa Hukum: Bukan Salah Kami!
-
Viral Pagar Laut Misterius di Bekasi, KKP Ambil Langkah Penyegelan