Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 13 September 2022 | 20:25 WIB
Massa demo tolak kenaikan harga BBM dari kelompok mahasiswa dan pelajar menyalakan flare atau suar di Bundaran Patung Kuda Arjuna, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022) malam. (Suara.com/Rakha)

SuaraBekaci.id - Aksi demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada hari ini, Selasa (13/9/2022) diwarnai kericuhan. Pecahnya kericuhan terjadi pada sore hari.

Mengutip dari laporan Jurnalis Suara.com, Faqih Fathurrahman, kericuhan disebabkan massa pendemo mencoba meringsek masuk ke Istana Negara untuk bertemu presiden Joko Widodo.

Saat terjadi ricuh, terdengar lagu Bella Ciao yang dinyanyikan massa pendemo.

Lagu yang tenar karena viralnya film Money Heist ini dinyanyikan sejumlah massa pendemo.

Baca Juga: Rakyat Telan Pil Pahit Kenaikan BBM, Wagub Uu: Ini Keputusan Terbaik untuk Bangsa

Mengutip dari berbagai sumber, lagu Bella Ciao merupakan lagu protes rakyat Italia yang mulai dipopulerkan pada abad ke-19.

Dibalik popularnya lagu ini karena film Money Heist, lagu ini sendiri memiliki makna sangat dalam. Asal usul lagu ini sampai saat ini belum terlalu jelas.

Saat Italia berada dicengkraman rezim fasis, lagu ini kemudian menjadi mars pergerakan massa rakyat Italia. Lagu ini juga dikumandangkan orang Italia saat melawan tentara Nazi antara 1943 hingga 1945.

Lirik lagu ini sendiri memiliki pesan kematian dari seorang pejuang kepada kekasihnya. Ia yang berjuang untuk kepentingan rakyat banyak.

Berikut lirik dan arti dari lagu Bella Ciao

Baca Juga: Demo Tolak Kenaikan BBM Sore Ini Ricuh! Lagu Bella Ciao Menggema di Patung Kuda, Massa Bergoyang

Una mattina mi sono alzato
(Di suatu pagi, aku terbangun)

E ho trovato l'invasor
(Dan kutemukan penjajah)

O partigiano portami via
(Oh para pejuang bawa aku pergi)

O bella ciao, bella ciao, bella ciao ciao ciao
(Oh selamat tinggal cantik, selamat tinggal cantik, selamat tinggal cantik! Bye! Bye!)

O partigiano portami via

(Oh para pejuang bawa aku pergi)

Che mi sento di morir
(Karena aku merasa kematianku semakin dekat)

E se io muoio da partigiano
(Dan bila aku mati sebagai pejuang)

O bella ciao, bella ciao, bella ciao ciao ciao
(Oh selamat tinggal cantik, selamat tinggal cantik, selamat tinggal cantik! Bye! Bye)

E se io muoio da partigiano
(Dan bila aku mati sebagai pejuang)

Tu mi devi seppellir
(Maka kamu harus menguburku)

E seppellire lassù in montagna
(Kuburlah aku di pegunungan)

O bella ciao, bella ciao, bella ciao ciao ciao
(Oh selamat tinggal cantik, selamat tinggal cantik, selamat tinggal cantik! Bye! Bye)

E seppellire lassù in montagna
(Kuburlah aku di pegunungan)

Sotto l'ombra di un bel fior
(Di bawah lindungan bunga yang cantik)

Tutte le genti che passeranno
(Dan orang-orang yang lalu lalang (melewati kuburanku)

O bella ciao, bella ciao, bella ciao ciao ciao
(Oh selamat tinggal cantik, selamat tinggal cantik, selamat tinggal cantik! Bye! Bye!)

E le genti che passeranno
(Dan orang-orang yang lalu lalang (melewati kuburanku)

Mi diranno: che bel fior
(Akan berkata: “Indah sekali bunganya”)

E quest'è il fiore del partigiano
(Ini adalah bunga dari seorang pejuang)

O bella ciao, bella ciao, bella ciao ciao ciao
(Oh selamat tinggal cantik, selamat tinggal cantik, selamat tinggal cantik! Bye! Bye!)

Quest'è il fiore del partigiano
(Ini adalah bunga dari seorang pejuang)

Morto per la libertà
(Yang mati demi kebebasan)

E quest'è il fiore del partigiano
(Dan ini pasti adalah bunga seorang pejuang)

Morto per la libertà
(Yang mati demi kebebasan)

Load More