SuaraBekaci.id - Pemerintah resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Sabtu (03/09/2022) pukul 14:30 WIB. Kenaikan harga BBM ini tentu saja mendapat keluhan bagi masyarakat di kalangan bawah, utamanya para sopir angkutan perkotaan (angkot).
Di Kota Bekasi, salah satu sopir angkutan kota 09-B trayek Wisma Asri-Metropolitan Mall, Saefudin (44), merasa kaget karena kenaikan BBM yang di lakukan oleh pemerintah pada siang hari.
"Belum, kaget sih kaget soalnya saya belum beli bensin juga, kalau kita tau naik juga kita beli siangnya atau paginya," ucapnya.
Atas kenaikan BBM tersebut akhirnya Saefudin mengurungkan niatnya untuk membeli BBM di SPBU.
"Kita ngantri ngapain juga orang udah naik," tambah Saefudin.
Dampak dari kenaikan harga BBM harus ia dan rekan-rekan seperjuangnya rasakan,"Dampaknya ke sopir jelas ke sopir, pendapatan kita lah turun ini," tambah saefudin.
Seafudin merasa khawatir jika pendapatannya terus menurun ini dapat menggagu kehidupan keluarganya pasalnya dia harus menghidupi tiga orang anak yang masih duduk di bangku sekolah.
"Orang rumah kan engga ngerti kalau keadan narik lagi seperti ini tahunya kan kita ngasih, apa dia ngarti orang seperti itu kepada kita. itulah dampaknya, bisa perang dunia tiga di rumah," keluh Saefudin.
Hal senada juga di katakan sopir Elf K-01 trayek Perumnas 3-Terminal Pulo Gadung, Agus (40) yang mengaku pendapatannya menurun pasca kenaikan BBM.
Baca Juga: Didemo Massa Buruh dan Mahasiswa Soal Kenaikan BBM, Jokowi Pilih Bertahan di Istana Bogor
"Iya menurun, kalau sekarang sedapetnya aja udah, gabisa di patokin, waktu belum naik BBM bisa di patokin 50.000-70.000 kalau sekarang ngga bisa di patokin," ucapnya.
Agus dan rekannya di trayek K-01 juga masih menggunakan tarif lama karena sejauh ini belum ada sosialiasi dari pihak terkait akan kenaikan harga pada angkutan umum.
"kalau itu Dinas Perbuhungan (Dishub) sama Organisasi Angkutan Darat (Organda) itu wewenangnya, kita gabisa naikan harga itu, gabisa kita tentukan sendiri, kalau Bekasi Pulo Gadung 15.000 tarif lamanya," tambahnya.
Penurunan pendapatan Agus juga harus di terima secara legowo oleh sang istri, karena melihat situasi dia bekerja sedang tidak kondusif akibat kenaikan BBM.
"Lah istri mau protes gimana lagi, emang dapetnya segitu yang mau nambahin siapa," ucap Agus.
Dia pun menambahakan uang hasil dia bekerja sangat tidak menentu, bahkan sesekali dirinya harus meminjam untuk memenuhi kebutuhan rumahnya.
Berita Terkait
-
Jokowi Ngaciro Saat Demo Buruh Mengepung Tolak Harga BBM Naik, Istana Beri Penjelasan Begini
-
Didemo Massa Buruh dan Mahasiswa Soal Kenaikan BBM, Jokowi Pilih Bertahan di Istana Bogor
-
Cara Polisi Hadapi Demo Tolak Kenaikan BBM di Medan, Kendaraan Taktis Dikerahkan
-
Bantah Jokowi "Kabur" ke Bogor Hindari Demo Tolak Kenaikan BBM di Jakarta, Istana Klaim Aspirasi Pendemo Tetap Ditampung
-
Tolak Kenaikan BBM, Depot Pertamina di Tasikmalaya Dikepung Mahasiswa
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
BRI 130 Tahun: Jejak Raden Bei Aria Wirjaatmadja, Perintis Keuangan Rakyat Indonesia
-
BRI Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Surakarta Jadi Pengusaha Fashion Premium
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan