Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 06 September 2022 | 12:51 WIB
Keluh Kesah Sopir Angkot di Bekasi: BBM Naik, Setoran Kurang, Pecah Perang Dunia di Rumah
Angkutan umum K-01 trayek Pulo Gadung-Perumnas 3 sedang menunggu penumpang di depan Stasiun Bekasi Jalan Ir. H. Juanda Kota Bekasi (Suara.com/Danan Arya)

Agus dan rekannya di trayek K-01 juga masih menggunakan tarif lama karena sejauh ini belum ada sosialiasi dari pihak terkait akan kenaikan harga pada angkutan umum.

"kalau itu Dinas Perbuhungan (Dishub) sama Organisasi Angkutan Darat (Organda) itu wewenangnya, kita gabisa naikan harga itu, gabisa kita tentukan sendiri, kalau Bekasi Pulo Gadung 15.000 tarif lamanya," tambahnya.

Penurunan pendapatan Agus juga harus di terima secara legowo oleh sang istri, karena melihat situasi dia bekerja sedang tidak kondusif akibat kenaikan BBM.

"Lah istri mau protes gimana lagi, emang dapetnya segitu yang mau nambahin siapa," ucap Agus.

Baca Juga: Didemo Massa Buruh dan Mahasiswa Soal Kenaikan BBM, Jokowi Pilih Bertahan di Istana Bogor

Dia pun menambahakan uang hasil dia bekerja sangat tidak menentu, bahkan sesekali dirinya harus meminjam untuk memenuhi kebutuhan rumahnya.

"yaa namanya narik kek gini kan ngga tentu penghasilannya kadang dapet kadang engga, kadang nombok setoran paling utang sama bos, nanti kalau nariknya agak mendingan baru nanti bayar nyicil 10.000 atau 20.000," keluhnya.

Kontributor : Danan Arya

Load More