SuaraBekaci.id - Warga Jawa Barat mengikuti gerakan menanam bibit mangrove yang sedang digencarkan oleh pemerintah provinsi di daerah pesisir utara Jawa Barat.
Ajakan itu datang langsung dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ia mengatakan, dampak dari pemanasan global sudah hadir di Jawa Barat.
"Dampak dari pemanasan global sudah hadir di halaman Jabar, menghilangkan tanah menjadi laut, karena itu gerakan menanam mangrove di utara Jabar harus masif," kata Ridwan Kamil, Jumat (1/7/2022).
Pada acara penanaman bibit mangrove untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Pantai Pondok Bali, Kabupaten Subang, Kamis (30/6), Gubernur mengemukakan bahwa ratusan hektare daratan di pesisir utara Jawa Barat sudah tenggelam.
Menurut dia, air laut sudah menggenangi 192 hektare daratan di sekitar Pantai Pondok Bali dan sekitar 400 hektare daratan di pesisir Bekasi.
"Di sini 192 hektare lahan yang dulunya daratan sudah jadi laut, di Kabupaten Bekasi juga 400 hektare (daratan tenggelam) dengan berbagai sebab, seperti proyek maupun pemanasan global," katanya.
Oleh karena itu, ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjalankan gerakan penanaman bibit mangrove guna melindungi daratan di sepanjang daerah pesisir dari abrasi.
"Kalau panjang pantai itu sekitar 300-400 km, kita akan petakan mana yang urgen untuk ditanami mangrove secepat-cepatnya," kata dia.
Ia menjelaskan, berbeda dengan daerah pesisir selatan Jawa Barat yang kontur daratannya cenderung curam, pesisir utara Jawa Barat daratannya lebih rendah sehingga air laut lebih mudah masuk ke daratan.
Baca Juga: Kelapa Parut Produksi Milenial Pangandaran Senilai 35 Ribu Dolar AS Diekspor ke Meksiko
"(Pesisir) Selatan tipenya lebih curam, sehingga tidak menyebabkan hilangnya tanah. Maka penanaman jutaan mangrove fokus di utara," katanya.
Gubernur mengatakan, gerakan penanaman bibit mangrove secara masif di seluruh pesisir utara Jawa Barat diharapkan bisa menekan potensi penyusutan daratan akibat abrasi.
"Dalam beberapa tahun ke depan mudah-mudahan mengurangi hilangnya lahan," katanya.[Antara]
Tag
Berita Terkait
-
Bahas Aset Negara, Dedi Mulyadi Sambangi KPK
-
Warisan Hijau Baba Akong: Lelaki yang Menanam Harapan di Tengah Puing Abrasi
-
KDM Tegaskan Alih Fungsi Lahan Jadi Dalang Banjir di Bandung
-
Aksi Sukarelawan Karyawan Telkom Lestarikan Alam Lewat Penanaman Mangrove
-
Dedi Mulyadi Datang ke KPK: Ada Apa dengan Sungai dan Hutan Jabar?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan
-
4 Orang Tewas Misterius Dalam Mobil Toyota, Identitas Korban Terungkap!
-
AgenBRILink Tingkatkan Inklusi Keuangan di Wilayah 3T, Contohnya Muhammad Yusuf di Sebatik