SuaraBekaci.id - Warga Jakarta diimbau menggunakan masker dan menghindari aktivitas di luar ruangan lantaran kualitas udara Jakarta berada pada posisi pertama di dunia sebagai kota dengan kualitas udara terburuk pada Jumat (17/6/2022) pagi.
Merespon hal itu, Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjoj menyesali Jakarta masih kerap menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Ia menilai sejak awal Anies Baswedan menjabat tidak ada perbaikan yang berarti.
Anggara menilai selama kepimpinan Gubernur Anies belum ada visi integrasi kebijakan untuk menyelesaikan persoalan polusi udara. Akibatnya, tidak ada progres berarti dari penyelesaian masalah ini.
"Persoalan kualitas udara saat awal masa jabatan Pak Anies sampai sekarang gitu-gitu saja," ujar Anggara kepada wartawan, Jumat (17/6/2022).
Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Minta Tambahan Rp4,1 Triliun, Begini Jawaban Komisi VI DPR RI
Padahal, Pemprov juga sudah memiliki rencana mengurangi polusi udara dengan mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi umum. Namun, ia menilai hal ini juga belum berjalan mulus.
"Upaya mengendalikan kendaraan bermotor pribadi juga akhirnya gagal karena proyek LRT dan penerapan Electronic Road Pricing (ERP) yang direncanakan di RPJMD tidak berhasil dieksekusi," tuturnya.
Karena itu, ia meminta Pemprov DKI Jakarta menginisiasi perencanaan terintegrasi Jabodetabek untuk mengatasi masalah polusi udara. Menurutnya, masalah ini tidak akan selesai tanpa ada kolaborasi dengan daerah penyangga.
"Pemprov DKI harus jadi inisiator perencanaan kebijakan terintegrasi mengatasi masalah kualitas udara ini karena jadi pusat ekonomi dan punya kekuatan fiskal mempuni," ucapnya.
"Jabodetabek ini megapolitan walaupun di bawah instansi pemerintah daerah (pemda) yang berbeda-beda. Jadi gak akan bisa sendiri-sendiri," tambahnya menjelaskan.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Pancoran Tewaskan Bocah 5 Tahun, Polisi Lakukan Gelar Perkara Sore Ini
Lebih lanjut, ia menyebut ada beberapa opsi kebijakan yang dapat diintegrasikan dengan pemda daerah penyangga seperti memasifkan uji emisi gratis serta percepatan pembangunan moda transportasi antar kota.
Berita Terkait
-
Sehabis Lebaran, Pramono Janji Bangun Tiga Tanggul di Jakarta Utara Demi Cegah Banjir Rob
-
Bantaran Rel Kereta Api Gang Royal Digunakan sebagai Bisnis Esek-esek, PT KAI Sinyalir Ada Keterlibatan Warga
-
Cuaca Jakarta Cerah Usai Pemprov Lakukan Modifikasi Cuaca, Pramono Ngaku Sempat Deg-degan
-
Bakal Salat Idul Fitri di Jakarta, Gibran Dahulukan Sungkem ke Prabowo Ketimbang ke Jokowi di Solo
-
Kurma Laris Manis di Pasar Tanah Abang, Harga Mulai Rp40.000/kg
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Eliano Reijnders Gabung Timnas Indonesia, PEC Zwolle Tulis Kalimat Menyentuh
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
Pilihan
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
Terkini
-
Kapan Lagi Buka Bareng BRI Festival 2025 Hadirkan Beragam Kuliner dan Hiburan Menarik
-
Keberhasilan Cokelat Ndalem, Jadi Bukti BRI Sukses Naik Kelaskan UMKM
-
Cerita Siswa SMAN 21 Bekasi Gagal Ujian Gegara Gedung Sekolah Diterjang Banjir
-
Bekasi Banjir Pilih Ngungsi ke Hotel, Istri Walkot Bekasi: Cuma Sebentar
-
Bekasi Banjir, Keluarganya Ngungsi ke Hotel, Walkot Tri Adhianto: Gak Bermewah-mewah