Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 31 Mei 2022 | 20:14 WIB
Lionel Messi saat datang ke Bangladesh pada 2011 (sportstaste)

SuaraBekaci.id - Timnas Indonesia akan ladeni negara dari Asia Selatan, Bangladesh di FIFA Match Day. Pertandingan timnas Indonesia vs Bangladesh akan berlangsung di Stadion Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat.

Di atas kertas, anak asuh Shin Tae-yong bisa dikatakan lebih unggul dibanding tim tamu. Dari rangking FIFA, tim Merah Putih jauh di atas Bangladesh.

Timnas Indonesia di rangking FIFA berada di peringkat ke-159 dengan perolehan 1.001,61 poin. Sedangkan anak asuh Javier Cabrera itu berada di posisi ke-188.

Tim berjuluk Macan Bengal itu pun di FIFA Match Day terahkhir pada Maret 2022 hanya mampu meraih hasil imbang tanpa gol melawan Mongolia.

Baca Juga: Shin Tae-yong Berharap Klub-klub Liga 1 Lebih Sering Mainkan Penyerang dan Bek Lokal

Sepak bola sejatinya bukan olahraga yang populer di Bangladesh. Sama seperti India, masyarakat di Bangladesh lebih tertarik dengan olahraga kriket.

Menariknya jika mengutip dari hmoob.in, sepak bola di Bangladesh sempat jadi populer sebelum 1990-an. Bahkan saat perang kemerdekaan 1971, sepak bola dijadikan alat perjuangan oleh orang Bangladesh.

"Selama Perang Pembebasan 1971, sepak bola menjadi cara untuk menciptakan kesadaran internasional tentang menjadi bangsa yang merdeka," tulis laporan tersebut.

Bahkan kompetisi bernama Liga Dhaka menjadi cukup populer di Bangladesh hingga ke Pakistan. Di era 40-an, sejumlah klub besar muncul dari Liga Dhaka, seperti Dhaka Wanderers, Victoria SC, Wari Club, Mohammedan SC, EP Gymkhana, dan Railway and Fire Service.

Saat Liga Dhaka bergulir pada 1948, Bangladesh masih di bawah Pakistan. Hingga akhirnya menjadi negara merdeka, Liga Dhaka kemudian menjadi cikal bakal kompetisi sepak bola di Bangladesh.

Baca Juga: Timnas Indonesia Tanpa Sandy Walsh dan Jordi Amat di Kualifikasi Piala Asia

Pada era 70-an, sejumlah klub Bangladesh sempat bermain di kompetisi internasional Asia seperti BKSP dan Bangladesh Red yang bermain di Gothia Cup dan turnamen lainnya.

Kazi Salahuddin dan Kedatangan Lionel Messi ke Bangladesh

Setiap negara tentu memiliki legenda sepak bola sendiri, tak terkecuali Bangladesh. Legenda sepak bola Bangladesh ialah pemain bernama Kazi Salahuddin.

Kazi merupakan striker andalan Bangladesh di era 70-an hingga 80-an. Karier pertama Kazi di sepak bola saat ia bergabung ke tim junior, Dilkusha Club.

Namanya semakin mentereng saat menjadi satu-satunya pesepak bola Bangladesh yang mampu bermain di kompetisi luar negeri.

Pada 1975, Kazi bermain di Liga Hongkong bersama Caroline Hill FC. Namun Kazi hanya bermain satu musim di klub tersebut.

Ia lalu kembali ke Bangladesh dan menjadi legenda di klub Dhaka Abahani. Pada 1984, ia memutuskan gantung sepatu.

Ada satu cerita menarik soal sosok Kazi. Setelah pensiun, dirinya tetap ingin sepak bola di Bangladesh maju dan diminati masyarakat lokal seperti halnya kriket.

Selain membuat turnamen sepak bola seperti Piala Super Bangladesh pada 2009, Kazi makin dipuja publik Bangladesh saat mampu mendatangkan Lionel Messi.

Pada 2011, Lionel Messi bersama timnas Argentina datang ke Bangladesh dan melakoni pertandingan melawan Nigeria. Pada titik ini, publik di sana menganggap kedatangan Messi sebagai era baru sepak bola Bangladesh.

Sayangnya meski sempat dianggap menuju era baru di sepak bola Bangladesh, pasca kedatangan Messi, tim ini belum juga tunjukkan tanda-tanda menjadi kekuatan baru di Asia.

Load More