Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 28 Mei 2022 | 13:06 WIB
ILUSTRASI - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi salah satu kandang hewan ternak atas laporan dugaan PMK di Desa Mulyajaya, Kecamatan Gunung Agung, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, Minggu (22/5/2022). [ANTARA/HO-Kementerian Pertanian]

Seperti halnya PMK yang tidak bisa menular ke manusia, daging hewan ternak yang terinfeksi pun sebenarnya masih bisa dikonsumsi dengan syarat dimasak secara matang.

Hanya beberapa bagian ternak yang terinfeksi dilarang untuk dikonsumsi seperti kaki, lidah, cingur atau bibir, dan organ dalamnya.

Kendati demikian, wabah PMK di Indonesia akan sangat berpengaruh pada produksi daging dan susu dalam negeri. Dengan puluhan ribu hewan ternak yang sakit, sudah dapat dipastikan akan terjadi penurunan produksi.

Kerugian lainnya adalah akan menurunnya tingkat ekspor akibat kecurigaan negara-negara tujuan ekspor terhadap kemungkinan produk ekspor Indonesia tercemar PMK.

Akibat lain adalah industri ruminansia nasional akan mengalami kelesuan dan menurunnya citra bangsa Indonesia di mata negara-negara lain.

Komisi IV DPR RI meminta agar pemerintah melalui Kementerian Pertanian bergerak cepat dalam menangani wabah PMK di Indonesia.

PMK pada hewan ternak hanya bisa ditangani hingga eradikasi dengan vaksin. Meskipun tingkat kematian PMK rendah dan ternak bisa kembali sembuh, namun virus yang terus menyebar akan menyebabkan banyak ternak yang sakit silih berganti.

Sehingga vaksin menjadi satu-satunya jalan agar Indonesia kembali terbebas dari PMK. Sebagaimana yang telah dilakukan pada tahun 1974 dengan program vaksinasi massal memberantas PMK.

Namun vaksinasi ini tidak bisa hanya dilakukan sekali suntik, melainkan harus menjadi program vaksinasi setiap tahun sampai PMK benar-benar kembali hilang dari Indonesia.

Baca Juga: Kasus PMK Pada Sapi Dan Kambing di NTB Tembus 6.527 Ekor, Terbanyak di Lombok Timur

Mentan Syahrul menyatakan Pusat Veterenier Farma Kementan telah menemukan serotipe virus PMK yang beredar di Indonesia. Serotipe virus ini akan digunakan untuk membuat vaksin PMK untuk hewan ternak.

Berbekal pengalaman membuat vaksin PMK yang pernah dilakukan dulu, Mentan menyebut vaksin tersebut ditargetkan akan rampung pada Agustus 2022 yang dilanjutkan dengan vaksinasi massal.

"Insya Allah dalam waktu yang sangat singkat pada saat ini Pusvetma Kementan sedang membuat vaksin PMK yang ditargetkan selesai empat bulan atau sebelum Agustus 2022," kata Menteri Syahrul

Di samping pencegahan PMK melalui antibodi yang didapat dari vaksin, pencegahan juga bisa dilakukan dengan menjaga hewan ternak tidak terpapar virus PMK.

Kepala Loka Penelitian Sapi Potong Balitbang Kementan drh. Dicky M. Dikman M. Phill mengemukakan upaya budi daya sapi dimulai dari manajemen pemeliharaan hingga manajemen kesehatan ternak dapat mencegah ternak tertular PMK.

Pada dasarnya, manajemen budi daya dilakukan untuk menghasilkan ternak yang sehat. Pola pemeliharaan dapat dilakukan secara intensif, semi-intensif, dan ekstensif.

Load More