Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 19 April 2022 | 06:27 WIB
Ridho Destian Nugroho ditemani ibunya Suharti saat berada di ruang observasi IGD RSUD Kota Banjar. [HR Online]

SuaraBekaci.id - Seorang pelajar bernama Ridho Destian Nugroho (13), warga Desa Langensari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat meminta ibunya agar mengizinkannya mengikuti vaksinasi Covid-19.

Ibu kandung Ridho, Suharti mengatakan dirinya tak mengizinkan putranya itu untuk disuntik vaksin Covid-19, namun Ridho memaksa karena sebagai syarat naik kereta.

“Orang anaknya yang maksa ya gimana lagi. Maksudnya kalau mau ke Jawa Timur nanti pengen naik kereta api. Sedangkan syaratnya harus sudah vaksin,” terangnya, Senin (18/4/2022).

Ridho kemudian disuntik vaksin dosis pertama di di pelayanan vaksinasi sekitar Alun-alun Langensari pada 12 April 2022 lalu.

Baca Juga: Nekat Beroperasi di Bulan Suci Ramadhan, PSK di Kalimalang Diangkut Petugas

Putranya itu kemudian diduga diduga mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) usai menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama.

Suharti mengatakan, sebelum vaksin, dokter memeriksa Ridho dan menyatakan sehat, sehingga bisa mendapatkan vaksin dosis pertama.

“Setelah vaksin biasa anak salah tarawih dulu. Tapi pas mau sahur badannya kok panas. Saya kira cuma panas biasa gitu, jadi tidak terlalu khawatir,” kata Suharti.

Namun setelah hari berganti, anaknya itu tidak kunjung sembuh. Selain badanya yang panas, hidungnya juga mengeluarkan darah.

“Tadi saya baru bawa ke Puskesmas, khawatir karena badanya sampai sekarang panas. Terus hidungnya juga mimisan, tapi keluar darahnya sedikit-sedikit, kalau nafas itu sesak katanya,” ujar dia.

Baca Juga: Bukan Buat Covid-19, Kemenkes Wajibkan Siswi SD Kelas 5 Dan 6 Vaksin HPV, Ini Penjelasannya

Saat ini, setelah diperiksa oleh petugas kesehatan di Puskesmas ia dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar, untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kadinkes Kota Banjar dr Andi Bastian melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Ika Rika mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari RSUD.

“Kita masih harus menunggu hasil pemeriksaan karena masih observasi. kita tunggu saja hasilnya,” kata dr. Ika.

Ika menambahkan, selama vaksin berjalan ini tidak pernah ada temuan kasus KIPI dengan gejala seperti itu.

“Sejauh ini belum ada KIPI dengan gejala berat, tapi kalau keluhan ringan itu mah akibat reaksi dari vaksin seperti pegal-pegal. Jadi untuk kasus ini kita tunggu hasil pemeriksaan lengkapnya dulu,” pungkasnya.

Load More