SuaraBekaci.id - Kasus harian Covid-19 di Jawa Barat dinilai turun per hari ini. Informasi itu disampaikan Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil.
Dia mengatakan, bahwa saat ini kasus harian turun menjadi 3.000 an kasus per harinya, yang sebelumnya mencapai belasan ribu per hari.
"Alhamdulillah setelah berhari-hari rangking satu kita turun ya. Terakhir kemarin di 3.000-an sekian dari sebelumnya belasan ribu," kata Ridwan Kamil.
Menurut Ridwan Kamil jika berdasarkan hitungan matematis pada pertengahan Maret 2022 kasus harian COVID-19 akan mengalami penurunan drastis di wilayah Jabar.
"Feeling kita pertengahan Maret 2022, kalau perhitungan matematis, tren turun kita akan sangat baik sehingga yang penting sama saja, warga titip prokesnya," kata dia.
Selain itu, lanjut Ridwan Kamil, pihaknya juga telah melakukan monitoring ke sejumlah rumah sakit umum daerah, kasus harian COVID-19 juga terkendali.
Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed occupancy rate (BOR) pasien COVID-19 di rumah sakit hanya di angka 30 persen.
"Kemudian kita monitor rumah sakit juga masih sangat terkendali ya. Itu di angka kisaran 30 persen," kata Ridwan Kamil.
Sebelumnya Kota Bandung menjadi penyumbang terbanyak kasus COVID-19 di Jawa Barat dalam periode 21-27 Februari 2022.
Biasanya sejak varian Omicron merebak awal Februari 2022, posisi tertinggi selalu ditempati daerah di kawasan Bodebek (Bogor-Bekasi-Depok).
Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat, pada periode 21-27 Februari 2022 Kota Bandung mengalami penambahan 12.092 kasus, dan total kasus aktif pada 28 Februari di Kota Bandung mencapai 21.550.
Pada periode yang sama, Kota Bekasi mengalami penambahan 11.447 kasus, Kota Depok 7.731 kasus, Kabupaten Bogor bertambah 6.887 kasus, Kabupaten Bekasi 5.269 kasus, dan Kabupaten Bandung bertambah 4.833 kasus dalam sepekan itu.
Akan tetapi pada periode tersebut, penambahan angka kematiannya tidak terpusat di perkotaan.
Penambahan kasus kematian terbesar adalah Karawang dengan 31 kasus dalam sepekan, kemudian Kabupaten Garut bertambah 14 kematian, Kabupaten Indramayu dengan 14 kematian, Kabupaten Kuningan sembilan kasus, dan Kabupaten Majalengka tujuh kasus.
Ketua Harian Satgas COVID-19 Jawa Barat Dewi Sartika mengatakan Pemda Provinsi Jawa Barat juga terus melakukan pelacakan dengan tes usap PCR sebagai upaya mencegah penyebaran pandemi lebih luas.
Berita Terkait
-
Dipanggil Sebagai Saksi Kasus Pengeroyokan Haris Pertama, Politisi Golkar Azis Samual Datangi Polda Metro Jaya
-
Aditya Rifqi Hamizan, Anak Yatim dari Muaragembong yang Videonya Viral Meninggal Dunia Terpapar HIV
-
Ridwan Kamil Berharap Taman Indonesia di Ukraina Tak Hancur oleh Perang
-
Ogah di-Bully, Peresmian Nama Jalan Prof Mochtar Kusumaatmadja Tak Jadi Tutup Jalan
-
Viral Pria Berkostum Robocop Ditangkap Satpol PP, Ternyata Gara-gara Ini
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
Bekasi Gelar Pesona Nusantara dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera
-
Transformasi BRI: 130 Tahun Berjalan, Terus Membangun Inklusi Keuangan Berkelanjutan
-
Angkutan Motor Gratis Jelang Nataru KAI, Cek Rute dan Syaratnya di Sini!
-
BRI Perkuat Tanggap Bencana Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli
-
Terbongkar! Ini Alasan Parkir di Polda Metro Jaya Wajib Bayar