Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 22 Februari 2022 | 09:10 WIB
Shayne Pattynama saat bermain untuk Viking FK (@s.pattynama)

SuaraBekaci.id - Exco PSSI memberi kabar terbaru soal proses naturalisasi pemain keturuna Indonesia. Lewat unggahan terbaru, Hasani mengatakan bahwa saat ini bek klub Norwegia, Viking FK, Shayne Pattynama mengajukan diri untuk bela timnas Indonesia.

"Shayne Pattynama pemain asal Belanda, sekarang bermain di klub Viking FK (Liga 1 Norwegia). Ayahnya lahir di Semarang," tulis Hasani di akun Instagram pribadinya, Selasa (22/2).

"Pattynama sudah mengirim surat pernyataan bersedia bermain untuk Timnas serta dokumen pendukung lainnya. Welcome to the board," tambah Hasani.

Siapa Shayne Pattynama dan seperti apa rekam jejaknya? Berikut 5 fakta menarik Shayne Pattynama, calon pemain timnas Indonesia

Baca Juga: Aksi Shayne Pattynama, Calon Pemain Timnas Indonesia Meniru Gol Ajaib Milik Marco Van Basten

Awal Karier Sepak bola

Shane lahir di Lelystad, Belanda pada 11 Agustus 1998. Shayne Pattynama memulai kariernya di SV Lelystad ’67.

Ia lalu sempat menimba ilmu di akademi Ajax pada 2007 hingga 2010. Debutnya sebagai pemain profesional terjadi pada 2017 bersama klub Jong Utrecht.

Tersandung masalah administrasi

Saat pindah ke Viking FK pada 2021 lalu, Shayne sempat terhalang masalah izin kerja. Meski begitu pada akhirnya ia bisa bermain di klub Norwegia tersebut.

Baca Juga: Pratama Arhan Masuk 10 Besar Pemain Termahal Tokyo Verdy

Bahkan Manajer Viking FK, Eirik Bjorno beberapa waktu lalu sempat mengutarakan kekesalannya karena pihak otoritas kesehatan Norwegia sangat mempersulit kedatangan pemain berdarah Indonesia itu

“Saya memiliki Viking karena saya telah mendengar tentang minat mereka selama beberapa bulan terakhir. Saya berbicara dengan para pelatih dan sepertinya mereka punya rencana baik untuk saya. Itu memberi saya perasaan baik untuk klub,” ucapnya.

Penyuka Soto Mie

Shayne Pattynama dalam wawancara dengan salah satu media Norwegia, tpsbladet.dk sempat mengutarakan soal darah Indonesia yang ia miliki serta makanan favoritnya.

Shayne sempat mengaku bahwa ia adalah penyuka soto mie. Dikatakan oleh pemain berposisi sebagai bek kiri itu, bahwa banyak makanan enak dari Indonesia.

"Ya, saya memilki akar budaya dan darah Indonesia. Ada banyak makanan enak yang datang dari sana, tapi soto mie mungkin adalah salah satu favorit saya,”

"Soto mie. Ini adalah makanan sejenis sup ayam dari Indonesia dengan nasi dan sayuran," tambahnya.

Kagum dengan Cristiano Ronaldo dan Alphonso Davies

Sebagai seorang bek kiri, Shayne Pattynama memiliki keunggulan soal kecepatan dan kemampuan menempatkan diri. Hal itu yang ia tunjukkan saat mencetak gol indah untuk Telstar pada 2020.

Shayne sempat mengakui bahwa dirinya ialah pengagum dari Cristiano Ronaldo dan Alphonso Davies.

“Saya terinspirasi oleh pola pikir Cristiano Ronaldo. Dia memberikan semua yang dia miliki setiap saat dan selalu berusaha untuk berkembang sebagai pesepak bola,” ucapnya kepada Dagsavisen.

Selain Ronaldo, ia juga kagum dengan Jordi Alba dan Alphonso Davies.

"Mereka adalah tulang punggung permainan ofensif yang berani tampil menyerang,” ungkapnya.

Berbohong demi Hengkang dari Ajax

Dari catatan perjalanan kariernya, Shayne ternyata sempat harus berbohong untuk bisa keluar dari akademi Ajax, kok bisa? Hal itu dilakukan Shayne karena tidak tahan dengan tekanan di Ajax.

Pada 2007, pemain berdarah Indonesia itu bermain untuk tim akademi Ajax. Shayne Pattynama datang ke tim muda Ajax dari SV Lelystad ’67.

Diakui oleh Shayne, hal itu ia lakukan karena takut dengan pelatih tim muda Ajax.

“Saya masih sangat muda saat itu. Saya beberapa kali memang diundang untuk bermain di tim muda Ajax. Yang pertama tidak berhasil masuk. Pada undangan kedua, Patrick Ladru mengundang orang tua saya ke kantornya dan kemudian memberitahu bahwa saya diterima main di tim E3 Ajax,” ucapnya.

“Itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan, Tapi saya berusia delapan tahun saat itu. Saya masih sangat ingat saat sesi latihan dengan Dennis Bergkamp dan Simon Tahamata,”

“Sejujurnya, saya memalsukan cedera beberapa kali dalam latihan karena takut dengan teriakan pelatih itu,” kenangnya.

Load More