Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Jum'at, 21 Januari 2022 | 07:41 WIB
Kondisi rumah yang diterjang longsong Tanggul Kali Citarum (Dok. BPBD Kabupaten Bekasi)

SuaraBekaci.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyebutkan telah terjadi 34 kali bencana yang melanda daerah itu pada awal tahun 2022.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi di Cikarang, Kamis, Henri Lincoln mengatakan 34 bencana yang dilaporkan masyarakat diakibatkan cuaca ekstrem dengan dominasi bencana banjir yang terjadi sebanyak 22 kali.

"Total terdapat 34 laporan kejadian bencana. Banjir masih jadi mayoritas laporan terbanyak yang kami terima yakni sebanyak 22 kejadian. Kemudian delapan kejadian pohon tumbang, serta dua kejadian longsor dan puting beliung," katanya.

Henri merinci Kecamatan Babelan tercatat menjadi wilayah dengan kejadian bencana terbanyak yakni sebanyak enam kali banjir.

Baca Juga: Egy Maulana Vikri Resmi Perpanjang Masa Bakti di FK Senica

Menyusul Kecamatan Cabangbungin dengan lima kali kejadian yakni dua kejadian banjir dan tanah longsor, lalu sekali pohon tumbang.

Kemudian Kecamatan Sukawangi dengan catatan empat kejadian yakni tiga laporan banjir dan sekali pohon tumbang. Kecamatan Muaragembong tiga kali kejadian masing-masing dua kali banjir dan sekali puting beliung.

Kecamatan Cikarang Utara tiga kali dilanda banjir. Di Kecamatan Tarumajaya dan Cikarang Timur terdapat dua laporan kejadian yakni sekali banjir dan pohon tumbang. Kecamatan Cikarang Selatan dua kali pohon tumbang.

Selanjutnya di Kecamatan Cibitung, Sukakarya, Tambun Utara, Karangbahagia, dan Cikarang Barat tercatat sekali mengalami kejadian banjir.

Kecamatan Tambun Selatan dan Pebayuran sekali mengalami pohon tumbang, sedangkan Kecamatan Setu sekali puting beliung.

Baca Juga: Musim Penghujan Tiba, Petani di Bojomangu Bekasi Hadapi Ancaman Hama Jenis Baru

"Ada tujuh kecamatan yang hingga kini tercatat belum mengalami kejadian bencana, yaitu Kedungwaringin, Cikarang Pusat, Tambelang, Sukatani, Serang Baru, Cibarusah, dan Bojongmangu," kata Henri.

Dari 34 kejadian itu, sebanyak 1.183 kepala keluarga dengan total 4.422 jiwa menjadi warga terdampak. Tidak ada laporan adanya korban jiwa maupun luka-luka.

Bencana juga mengakibatkan enam rumah dan satu fasilitas umum mengalami kerusakan. Belum ada laporan adanya fasilitas sosial dan jembatan yang rusak.

"Laporan kejadian tersebut diperbarui pada tanggal 19 Januari kemarin. Tentu akan kami rekapitulasi kembali di setiap harinya mana kala terdapat kejadian lain," kata dia. [ANTARA]

Load More