Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Rabu, 19 Januari 2022 | 07:14 WIB
Bulog Malang pastikan stok beras aman [Foto: ANTARA]

SuaraBekaci.id - Setelah kenaikan harga minyak goreng yang menjadi beban tersendiri bagi masyarakat. Pada awal Februari 2022, masyarakat juga harus bersiap untuk hadapi kenaikan harga beras.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkap ada beberapa faktor yang menyebabkan harga beras naik.

Faktor yang pertama, hasil panen yang rendah di akhir tahun lalu. Kemudian, ada bencana perubahan iklim yang dinamakan hidrometeorologi.

“Panen rendah pada November-Desember 2021, diperkirakan terjadi bencana hidrometeorologi pada awal 2022, sehingga estimasi harga beras meningkat mulai dari Desember 2021 hingga Februari 2022,” kata Buwas, dikutip dari bogordaily--jaringan Suara.com

Baca Juga: Tim Perintis Polres Metro Bekasi Gagalkan Aksi Begal dan Curanmor

Selain itu, beberapa program pemerintah juga disebut menjadi salah satu faktor tingginya harga beras.

“Serta banyaknya program pemerintah yang didistribusikan pada akhir 2021 telah menyebabkan tingginya peredaran uang di masyarakat dan tingginya permintaan beras yang mendorong tingginya harga beras,” ucapnya.

Buwas pun memastikan, stok beras untuk awal tahun 2022 ini mencukupi. Ia juga mengatakan dengan kecukupan itu, stabilitas harga akan terjaga.

“Selanjutnya dengan jumlah stok 1.002.771 ron, stok cadangan beras pemerintah (CBP) 997,157 ton, stok komersial 5.614, Kami memastikan stok lebih dari cukup untuk stabilitas pasokan dan harga hingga awal 2022,” ujarnya.

Sementara, hingga 31 Desember 2021 realisasi pengadaan gabah beras petani dalam negeri sebanyak 1.216.281 ton. Lalu, realisasi penyaluran beras sebanyak 1.153.698 ton CBP selama 2021.

Baca Juga: Tanggul Citarum Masih Kritis, Plt Bupati Bekasi Akhmad Marjuki Minta Warga Pindah ke Posko Darurat

Load More