SuaraBekaci.id - Sosok Rahmat Effendi sebagai Wali Kota Bekasi jadi sorotan. Pria 57 tahun kelahiran Kota Bekasi ini terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (5/1/2021).
Terlepas dari kasus hukum yang kena dihadapi oleh pria lulusan Universitas Pasundan ini, Bang Pepen begitu sapaan akrabnya juga memiliki rekam jejak untuk sepak bola Bekasi.
Bagi warga Bekasi, khususnya para pencinta sepak bola tentu sangat rindu atmosfer sepak bola kembali muncul di Kota Patriot ini.
Di era 80-an, sepak bola Bekasi boleh dibilang memiliki nama di sepak bola nasional. Pada era Galatama, muncul dua klub seperti Angkasa FC dan Kramayudha Tiga Berlian yang bermarkas di Stadion Patriot - cikal bakal Stadion Patriot Candrabhaga.
Di era 90-an, Bekasi juga memunculkan pemain beken seperti Warta Kusuma, libero timnas yang ditemukan oleh pelatih kawakan Endang Witarsa.
Selain Warta Kusuma, ada juga Nuralim alias Si Jabrik hingga Maman Suryaman yang menjadi bagian dari timnas Indonesia saat meraih medali emas SEA Games 1991.
Meski ketiganya kemudian mentas di Persikasi, tim sepak bola Kabupaten Bekasi, mereka saat itu berdomisili dan besar di wilayah kota Bekasi.
Kemunculan talenta berbakat di lapangan hijau ini tentu saja tak lepas dari program pembinaan pemain muda di Bekasi. Orang Bekasi tentu saja tidak asing dengan nama Bekasi Putra, Irpas FC, dan Iretoe yang tiap pekan berlatih di alun-alun kota Bekasi atau lapangan depan Stadion Patriot.
Saat kota Bekasi masih dipimpin oleh Mochtar Mohamad dan Rahmat Effendi menjadi wakil, Persipasi sempat bermain di Liga Joss 2009/2010.
Baca Juga: Pastikan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Terjaring OTT KPK, Firli Bahuri: Masih Diperiksa
Saat itu, atmosfer sepak bola Bekasi kembali hidup. Rahmat Effendi naik menjadi orang nomor satu di Bekasi pada Mei 2012, kala itu Persipasi Divisi Utama Liga Prima Indonesia.
Masalah mengemukan ke publik. Pada Agustus 2012, Persipasi yang dilatih oleh Warta Kusuma protes karena gaji mereka belum dibayar oleh manajemen.
Saat itu, Warta Kusuma dan pemainnya sampai melakukan audiensi dengan Rahmat Effendi sebagai Wali Kota. Namun terkait hasilnya, Warta saat itu tak mau banyak bicara.
Pemkot Bekasi yang saat itu diwakili oleh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Kota Bekasi, Aan Suhanda mengatakan bahwa Pemkot hanya menjadi fasilitator untuk klub mencarikan sponsor.
Sejak awal 2012, klub sepak bola memang dilarang mendapat dana kucuran dari APBD. Hal itu tertuang dalam Peraturan Dalam Negeri Nomor 32 tahun 2011.
Semenjak saat itu, hingar bingar sepak bola kota Bekasi tak terdengar lagi. Di pertengahan 2014, sepak bola Bekasi kembali jadi sorotan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
RUPSLB BRI 2025 Perkuat Tata Kelola dan Fondasi Pertumbuhan
-
BRI Tebar Dividen Interim 2025 untuk Saham, Kinerja UMKM Jadi Penopang
-
Ini Tanda Galon Air Minum yang Harus Ditolak Sekarang Juga
-
BRI Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Bantuan Bencana Sumatra, Salurkan Donasi Dukung Mobilitas
-
BRI Pastikan Ketersediaan Kas dan Digital Banking Saat Nataru, Dukung Liburan Nasabah Makin Nyaman