Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Kamis, 06 Januari 2022 | 08:30 WIB
Rahmat Effendi membuka laga PCB Persipasi di Liga 3 Seri 1 Jawa Barat, 3 Desember 2021.

SuaraBekaci.id - Sosok Rahmat Effendi sebagai Wali Kota Bekasi jadi sorotan. Pria 57 tahun kelahiran Kota Bekasi ini terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (5/1/2021).

Terlepas dari kasus hukum yang kena dihadapi oleh pria lulusan Universitas Pasundan ini, Bang Pepen begitu sapaan akrabnya juga memiliki rekam jejak untuk sepak bola Bekasi.

Bagi warga Bekasi, khususnya para pencinta sepak bola tentu sangat rindu atmosfer sepak bola kembali muncul di Kota Patriot ini.

Di era 80-an, sepak bola Bekasi boleh dibilang memiliki nama di sepak bola nasional. Pada era Galatama, muncul dua klub seperti Angkasa FC dan Kramayudha Tiga Berlian yang bermarkas di Stadion Patriot - cikal bakal Stadion Patriot Candrabhaga.

Baca Juga: Pastikan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Terjaring OTT KPK, Firli Bahuri: Masih Diperiksa

Di era 90-an, Bekasi juga memunculkan pemain beken seperti Warta Kusuma, libero timnas yang ditemukan oleh pelatih kawakan Endang Witarsa.

Selain Warta Kusuma, ada juga Nuralim alias Si Jabrik hingga Maman Suryaman yang menjadi bagian dari timnas Indonesia saat meraih medali emas SEA Games 1991.

Meski ketiganya kemudian mentas di Persikasi, tim sepak bola Kabupaten Bekasi, mereka saat itu berdomisili dan besar di wilayah kota Bekasi.

Kemunculan talenta berbakat di lapangan hijau ini tentu saja tak lepas dari program pembinaan pemain muda di Bekasi. Orang Bekasi tentu saja tidak asing dengan nama Bekasi Putra, Irpas FC, dan Iretoe yang tiap pekan berlatih di alun-alun kota Bekasi atau lapangan depan Stadion Patriot.

Saat kota Bekasi masih dipimpin oleh Mochtar Mohamad dan Rahmat Effendi menjadi wakil, Persipasi sempat bermain di Liga Joss 2009/2010.

Baca Juga: Anggaran Karangan Bunga Capai Miliaran Rupiah, DPRD Bekasi: Bukan Pemborosan

Saat itu, atmosfer sepak bola Bekasi kembali hidup. Rahmat Effendi naik menjadi orang nomor satu di Bekasi pada Mei 2012, kala itu Persipasi Divisi Utama Liga Prima Indonesia.

Masalah mengemukan ke publik. Pada Agustus 2012, Persipasi yang dilatih oleh Warta Kusuma protes karena gaji mereka belum dibayar oleh manajemen.

Saat itu, Warta Kusuma dan pemainnya sampai melakukan audiensi dengan Rahmat Effendi sebagai Wali Kota. Namun terkait hasilnya, Warta saat itu tak mau banyak bicara.

Pemkot Bekasi yang saat itu diwakili oleh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Kota Bekasi, Aan Suhanda mengatakan bahwa Pemkot hanya menjadi fasilitator untuk klub mencarikan sponsor.

Sejak awal 2012, klub sepak bola memang dilarang mendapat dana kucuran dari APBD. Hal itu tertuang dalam Peraturan Dalam Negeri Nomor 32 tahun 2011.

Semenjak saat itu, hingar bingar sepak bola kota Bekasi tak terdengar lagi. Di pertengahan 2014, sepak bola Bekasi kembali jadi sorotan.

Rahmat Effendi saat itu tidak memberikan izin Persipasi bermain di Stadion Patriot Candrabhaga. Larangan itu dikeluarkan beberapa bulan setelah stadion megah itu selesai direnovasi.

Surat larangan itu kemudian direspon oleh CEO Persipasi Bekasi, Yulianto Kartono untuk membubarkan tim berjuluk Laskar Patriot tersebut. Bang Pepen kemudian meralat bahwa Persipasi tidak bubar dan ia hanya menjalankan aturan perda terkait penyewaan stadion.

Persipasi vakum. Akhir 2014, Persipasi merger dengan Pelita Bandung Raya dan memiliki nama baru Persipasi Bandung Raya (PBR). Rahmat Effendi saat itu mengaku sangat lega dengan merger tersebut.

Sayangnya kemudian nama Persipasi Bandung Raya tak bertahan lama. PBR pada Maret 2016 dijual kepada Achsanul Qosasi, pemilik Madura United. Alasan penjualan saat itu disebabkan pihak PBR melakukan wanprestasi.

Bang Pepen saat itu menyayangkan penjualan PBR ke Madura United. Ia kemudian menekankan agar pengurus sepak bola di Bekasi bisa menjadi seorang profesional untuk bisa mendapatkan sumber dana.

November 2021, sepak bola Bekasi coba kembali dihidupkan oleh Rahmat Effendi. Ia melebur klub sepak bola Kabupaten dan Kota Bekasi. Klub baru ini bernama Patriot Chandrabaga (PCB) Persipasi.

Klub ini bermain di Liga 3 Indonesia dan bermarkas di Stadion Patriot Chandrabaga. Menurut Bang Pepen, alasannya untuk melebur dua klub itu untuk kembali memunculkan atmosfer sepak bola kota Bekasi.

Menurutnya kota Bekasi memiliki stadion yang megah yang akan sayang jika tidak memiliki klub sepak bola. Manajer PCB Persipasi Aan Suhanda yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Kota Bekasi.

Aan mengatakan bahwa PCB Persipasi akan dibiayai KONI dari APBD Kota Bekasi sebesar 10 Persen. Meski ia tak merinci jumlah 10 persen tersebut.

Munculnya PCB Persipasi juga menimbulkan kontroversial. Anggota DPRD Bekasi, H.Sholihin menyoroti soal Bang Pepen yang menjabat sebagai ketua. Menurutnya, seharusnya PCB Persipasi dikelola oleh orang yang profesional di sepak bola.

Musim ini di Liga 3, PCB Persipasi berada di Liga 3 yang tergabung di Grup D bersama 4 tim lainnya, yaitu Bintang Timur, Citeureup Raya, PS Gunung Jati, dan Persika Karawang. Kota Bekasi terpilih menjadi tuan rumah dari gelaran Liga 3 Seri 1 Jawa Barat.

Pada laga perdana Liga 3 Seri 1 Jawa Barat, Rahmat Effendi sempat menonton laga perdana PCB Persipasi saat melawan Persika Karawang, 4 Desember 2021. PCB Persipasi saat itu menang 3-0.

Load More