Lebrina Uneputty
Kamis, 30 September 2021 | 06:39 WIB
Dokumentasi kegiatan KH Noer Ali.(Youtube Muhammad Faqid)

"Saya masih simpan itu catatan-catatan PKI, fitnahnya terhadap KH Noer Ali, kejam sekali, KH Noer Ali disebut satu dari tujuh setan desa, disebut serobot tanah rakyat".

KH Noer Ali tidak melawan dengan cara adu domba atau fitnah yang sama, dia membalas fitnah tersebut dengan sebuah catatan seperti klarifikasi dan bantahan, yang kemudian tak lama berselang KH Noer Ali memilih untuk mengundurkan diri dari Laskar Rakyat Bekasi.

KH Noer Ali memilih memperkuat pasukan dari dalam seperti Santri, mahasiswa dan pemuda Bekasi.

21 Juli 1947, saat Agresi Militer Belanda pertama.

Dokumentasi kegiatan KH Noer Ali.(Youtube Muhammad Faqid)

Amat mudah Belanda membobol pertahanan Bekasi, Cakung Cikarang, Lemah Abang. Saat itulah terlihat fakta siapakah yang sebenarnya pecundang, siapakah yang pejuang dalam Laskar Rakyat Bekasi.

"Masa revolusi itu tidak seperti dalam buku sejarah, berjuang dalam Belanda, tetap ada unsur pengkhianatan juga, adu domba dari dalam. Dan itulah yang dilakukan kelompok merah itu," kata Ali Anwar. (*)

Load More