Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Kamis, 20 Mei 2021 | 21:24 WIB
Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi datangi rumah pemudik.[Antara]

SuaraBekaci.id - Sebanyak 1.050 pemudik di Kabupaten Bekasi telah menjalani tes usap antigen. Ribuan pemudik tersebut tersebar di sejumlah permukiman sembilan Kecamatan di Kabupaten Bekasi.

Wakil Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan mengatakan, ribuan pemudik di permukiman di Kabupaten Bekasi itu melakukan tes usap antigen yang dilaksanakan Dinas Kesehatan dibantu petugas puskesmas serta petugas kepolisian di tingkat Polsek.

"Selain pemeriksaan di pos penyekatan, baik Tol Jakarta-Cikampek maupun Jalur Pantura Bekasi-Karawang, kami juga melakukan pemeriksaan dengan mendatangi rumah-rumah warga yang baru pulang dari mudik," katanya, Kamis (20/5/2021).

Dia menjelaskan, tes usap antigen tersebut terus dilakukan berdasarkan laporan dari aparatur desa bahwa ada warga yang baru pulang dari mudik.

Baca Juga: BPBD Kabupaten Bekasi Petakan Wilayah Rawan Longsor

Dari sebanyak 1.050 pemudik, tujuh orang di antaranya dinyatakan reaktif Covid-19 yang kemudian menjalani isolasi mandiri.

Tujuh pemudik itu, kata dia, berasal dari beberapa kecamatan mulai dari Setu, Tambun Selatan, Cikarang Pusat, Serangbaru dan Cikarang Utara

"Kami upayakan untuk menjalani isolasi dengan pengawasan dari kepolisian sektor dan aparatur setempat," ujarnya.

Hendra mengatakan tes usap antigen ini akan terus dilakukan secara kepada warga yang baru kembali dari kampung halaman. Pihaknya pun masih mendapat laporan jumlah warga yang baru kembali dari mudik untuk menjalani tes.

Hendra mengimbau warga yang baru kembali dari kampung halaman untuk menjalani isolasi mandiri sebelum dilakukan tes antigen.

Baca Juga: 14 Ribu Lebih Pemudik Sudah Balik ke Jakarta, Mayoritas Belum Tes Covid-19

"Sebelum dipastikan negatif COVID-19, kami imbau warga agar berdiam diri dulu di kediamannya masing-masing. Ini penting untuk memastikan agar COVID-19 ini kasusnya tidak kembali meningkat. Pencegahan penularan COVID-19 ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah maupun kepolisian saja tapi butuh peran serta seluruh masyarakat," bebernya.(Antara)

Load More