Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Minggu, 27 Desember 2020 | 18:15 WIB
ILUSTRASI Pemkot Bekasi berencana melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka pada 18 Januari 2021 mendatang. [Dok/Suara.com]

SuaraBekaci.id - Tim Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (SPTMT) Kota Bekasi menyerahkan  keputusan penundaan atau dilanjutkannya kegiatan simulasi sekolah tatap muka yang dijadwalkan 18 Januari 2021 mendatang ke Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.

Hal itu menanggapi permintaan DPRD Kota Bekasi untuk menunda pelaksanaan sekolah tatap muka untuk pelajar tingkat SD dan SMP di Kota Bekasi.

Anggota Tim Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Kota Bekasi, Haris Budiono mengatakan, pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka merupakan kewenangan dari Wali Kota Bekasi yang juga Ketua Satgas Covid-19 Kota Bekasi, Rahmat Effendi.

“Semua berpulang pada kewenangan dan pertimbangan  kepala daerah, juga sebagai ketua Satgas Covid-19,” kata Haris saat dihubungi, Minggu (27/12/2020).

Baca Juga: DPRD Minta Pemerintah Kota Bekasi Tunda Simulasi Sekolah Tatap Muka

Dia mengatakan, Tim SPTMT fokus pada pembahasan produk hukum pengaturan pembelajaran tatap muka (PTM) dan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Bagaimana jika dilakukan PTM, sesuai arah kebijakan pimpinan dengan pertimbangan situasi pandemi Covid-19 dan bagaimana jika dilakukan PJJ yang sebaiknya semakin siap dan efektif,” ujarnya.

Terpisah ,Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi pun angkat bicara mengenai permintaan DPRD untuk menunda pelaksanaan sekolah tatap muka karena tingginya kasus Covid-19 selama beberapa waktu kebelakang.

“Kita evaluasi proses pengendalian Covid-19 dan hasilnya akan kita sampaikan ke DPRD,” tuturnya.

Rahmat juga mengatakan, status zona penyebaran Covid-19 tidak berpengaruh pada pelaksanaan sekolah tatap muka.

Baca Juga: Gunakan Uang Palsu di Kawasan Dieng, Pasutri Asal Bekasi Ditangkap

“Nggak ngaruh (zona), kita risiko sedang,” kata Rahmat.

Sebelumnya, DPRD Kota Bekasi meminta Pemerintah Kota Bekasi untuk menunda pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka terbatas (SPTMT) pada jenjang pendidikan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Heri Purnomo mengatakan, rencana simulasi pembelajaran tatap muka terbatas untuk SD dan SMP sedianya ditunda. Karena, menurut dia, kasus Covid-19 di Kota Bekasi terus mengalami peningkatan selama beberapa waktu kebelakang.

“Kalau saya sih karena kondisi covid lagi begini, kan bisa diketahui, sekarang saja di RSUD penuh, di Stadion Patriot Candrabhaga penuh. Saya sih minta ditunda sampai kasus (Covid-19) sudah mulai mereda,” kata Heri di Bekasi, Minggu (27/12/2020).

Dia menilai siswa SD dan SMP rawan terkena Covid-19 karena tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Dirinya khawatir simulasi pembelajaran tatap muka terbatas justru bakal menimbulkan klaster Covid-19 yang baru.

“Dan kalau dipaksakan begitu kan kita tidak bisa jamin anak SD SMP ini setelah pulang dari sekolah buka-buka masker. Pernah terjadi dilihat di Tegal begitu. Jadi ya kalau saya sih belum setuju untuk SD dan SMP,” ujarnya.

Berdasarkan data dari laman corona.bekasikota.go.id, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terdapat sebanyak 14.888.

Rinciannya, sebanyak 1.271 kasus terkonfirmasi positif yang isolasi atau dalam perawatan, sebanyak 13.374 kasus selesai isolasi atau sembuh dan 243 orang meninggal dunia.

Load More