Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Minggu, 27 Desember 2020 | 16:53 WIB
ILUSTRASI Suanan sekolah tatap muka di SMA Pius Kota Tegal. (Istimewa)

SuaraBekaci.id - DPRD Kota Bekasi meminta Pemerintah Kota Bekasi untuk menunda pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka terbatas (SPTMT) pada jenjang pendidikan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Heri Purnomo mengatakan, rencana simulasi pembelajaran tatap muka terbatas untuk SD dan SMP sedianya ditunda. Karena, menurut dia, kasus Covid-19 di Kota Bekasi terus mengalami peningkatan selama beberapa waktu kebelakang.

Heri menyarankan agar Pemkot Bekasi menunggu status zona penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi menjadi zona kuning.

“Kalau saya sih karena kondisi covid lagi begini, kan bisa diketahui, sekarang saja di RSUD penuh, di Stadion Patriot Candrabhaga penuh. Saya minta ditunda sampai kasus (Covid-19) sudah mulai mereda,” kata Heri di Bekasi, Minggu (27/12/2020).

Baca Juga: Baru Mau Simulasi, 90 Sekolah di Bekasi Nyatakan Siap Belajar Tatap Muka

Dia menilai siswa SD dan SMP rawan terkena Covid-19 karena tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Dirinya khawatir simulasi pembelajaran tatap muka terbatas justru bakal menimbulkan klaster Covid-19 yang baru.

“Dan kalau dipaksakan begitu kan kita tidak bisa jamin anak SD SMP ini setelah pulang dari sekolah buka-buka masker. Pernah terjadi dilihat di Tegal begitu. Jadi ya kalau saya sih belum setuju untuk SD dan SMP,” ujarnya.

Berdasarkan data dari laman corona.bekasikota.go.id, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terdapat sebanyak 14.888.

Rinciannya, sebanyak 1.271 kasus terkonfirmasi positif yang isolasi atau dalam perawatan, sebanyak 13.374 kasus selesai isolasi atau sembuh dan 243 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Pemkot Bekasi Akan Cek Kesiapan Sekolah yang Ajukan Pembelajaran Tatap Muka

Simulasi pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19 di Kota Bekasi akan digelar 18 Januari 2021 mendatang.

Satuan pendidikan yang ada di Kota Bekasi harus mendaftar terlebih dahulu untuk dapat melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka terbatas.

Anggota Tim SPTMT Kota Bekasi, Haris Budiyono mengatakan, sudah terdapat sejumlah sekolah yang mendaftar untuk melakukan simulasi pembelajaran tatap muka terbatas.

“Produk pengaturan pembelajaran tatap muka (PTM) dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih dibuat,” kata Haris Budiyono di Bekasi, Sabtu (26/12/2020).

Dia mengatakan, jadwal simulasi pembelajaran tatap muka di Kota Bekasi masih sesuai dengan rencana yang telah disusun.

Pihaknya telah menerima kunjungan dari Satgas Covid-19 RI beberapa waktu lalu.

“Alhamdulillah mereka merespon baik apa yang dilakukan oleh Kota Bekasi dalam merancang SPTMT dan ATHB Bidang Pendidikan di Kota Bekasi,” ujar Haris.

Haris menambahkan, pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka terbatas itu mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tanggal 20 November 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 Dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

SKB tersebut, kata dia, memberikan kewenangan Pemerintah Kabupaten Kota dalam hal mengelola pembelajaran tatap muka untuk Semester 2 Tahun Ajaran 2020/2021.

“Juga pertimbangan Satgas Covid-19 Kota Bekasi yang bisa bersifat dinamis atau perlu menyesuaikan terutama terhadap kecenderungan antisipasi terhadap wabah varian baru Covid-19 terkini hingga jelang dimulainya semester pembelajaran,” katanya.

Load More