SuaraBekaci.id - Suasana teduh dan nyaman begitu terasa saat berada di salah satu sudut Kampung Berseri Astra (KBA) Sahabat RW 14 Perwira di Vila Mas Indah Blok B, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Lahan fasum seluas 12 meter persegi di wilayah itu disulap menjadi green house yang di dalamnya terdapat kebun hidroponik yang setiap saat mampu memanjakan mata siapa saja yang melihatnya.
Selain itu, jika bermain ke wilayah tersebut pengunjung akan kesusahan menemukan sampah yang berserakan di jalan. Sebab ketimbang dibuang begitu saja, warga sekitar justru memanfaatkan sampah menjadi barang yang bernilai.
Kenyamanan yang terasa di wilayah itu tercipta dari komunitas warga sekitar yang dinamakan Kelompok Wanita Tani Sahabat Sampah.
Baca Juga:Inspiratif! Kampung Berseri Astra Perwira Bekasi: Dulu Horor Kini Jadi Green House
Anggota Kelompok Wanita Tani Sahabat Sampah yang mayoritas adalah ibu-ibu rumah tangga itu, mulanya berdiri pada tahun 2019. Saat itu anggotanya hanya aktif dalam pengelolaan sampah dan budidaya hidroponik.
Kemudian pada 2021, Kelompok Wanita Tani Sahabat Sampah menjadi bagian Group Astra dalam program Kampung Berseri Astra (KBA). Masuk dalam program KBA kini para ibu-ibu rumah tangga itu terbagi menjadi empat pilar, yakni kewirausahaan, kesehatan, pendidikan dan lingkungan.
Ketua KBA Sahabat RW 14 Perwira, Lestya Dewi Ratnawati (48) mengatakan bukan hal yang mudah untuk membangun sebuah komunitas yang solid dan konsisten dalam bidang yang dijalaninya.
“Mempertahankan kelompok komunitas kaya gini bukan hal yang mudah. Butuh kekompakan, persamaan persepsi. Tapi alhamdulillah warga di sini banyak yang mau bergerak,” kata Lestya, Ketua KBA Sahabat RW 14 Perwira, Kota Bekasi, saat ditemui SuaraBekaci.id, Minggu (27/10/2024).
Lestya mengatakan, biasanya untuk membentuk sebuah komunitas perlu iming-iming ekonomi di awal. Namun, sedari awal ia dan warga sekitar bertekad untuk tidak sama sekali mengharapkan materi dalam Kelompok Wanita Tani Sahabat Sampah.
Baca Juga:Momen Terakhir AM Sebelum Ditemukan Tewas di Parkiran Mal: Korban Sempat Salat Ashar
Hingga akhirnya kini komunitas tersebut semakin berkembang sejak bergabung dalam program KBA. Jerih payah Lestya dan seluruh anggotanya bahkan benar-benar tidak sia-sia, tiga penghargaan sekaligus dibabat habis saat pertama kali gabung di KBA.
“Februari 2022, kita juara 1 di kelas generasi KBA. Kita memborong tiga juara. Jadi juara 1 profil wilayah, juara 3 program unggulan yaitu bank sampah, kemudian juara 4 lokasi terbaik,” jelas Lestya.
Total sudah 80 persen atau sekitar 200 KK di Vila Mas Indah Blok B yang bergabung dalam program KBA Sahabat RW 14 Perwira. 63 orang di antaranya kader aktif di KBA Sahabat RW 14 Perwira.
Melalui 4 pilar KBA, perempuan terutama ibu rumah tangga di wilayah Vila Mas Indah Blok B, Kota Bekasi, memiliki daya keahlian dan kreatifitas yang tinggi.
“Kita jadinya gak yang cuma jadi IRT (ibu rumah tangga). Semua ibu-ibu di sini tuh punya keahlian,” kata Nita salah satu anggota KBA Sahabat RW 14 Perwira.
Nita menceritakan, tergabung dalam komunitas Kelompok Wanita Tani Sahabat Sampah sekaligus menjadi bagian dari anggota KBA merupakan anugrah yang luar biasa.
Menurutnya, meski sebagai ibu rumah tangga namun hari-harinya tak monoton. Sebab, setiap hari berbagai kegiatan positif pasti bisa dia kerjakan.
“Kita gak gabut jadi ibu-ibu yang kerjanya cuma keluar nyuapin anak makan terus ngobrol enggak jelas. Tapi kalau di sini ada kegiatannya,” ucapnya.
Nita sehari-hari berwirausaha dengan membuka warung jajan kecil-kecilan. Nita menyebut, sampah-sampah plastik maupun botol bekas jajan para pembeli biasanya ia kumpulkan untuk menjadi kerajinan tangan.
“Kita bisa bikin apa aja deh dari bekas sampah ini ya kan. Kaya jadi galon, bunga-bunga, tempat duduk, kostum. Apa aja deh yang bermanfaat,” tuturnya.
Sampah plastik yang dikumpulkam dan dijadikan berbagai jenis barang ini tidak hanya bermanfaat namun juga memiliki nilai ekonomis.
Meski begitu, Nita mengatakan memanfaatkan sampah daur ulang menjadi benda bernilai ekonomis tidaklah mudah. Dibutuhkan keahlian serta ketelatenan dalam menjalaninya.
“Ini satu botol gini tuh di hargain Rp10 ribu. Karena ini bikinnya kelihatannya mudah, tapi kalau dicoba, wah susahnya bukan main,” ucap Nita.
Selain pemanfaatan sampah, keterampilan wirausaha juga nampak di wilayah itu. Masing-masing anggota memiliki usaha sendiri mulai dari yang menjual tahu bakso, keripik bawang, hingga jamu tradisional. Saat ada pameran, biasanya produk-produk olahan itu ditampilkan.
“Kalau lagi ada pameran, produk kita dibawa, dicicipin, kalau enak biasanya ada yang pesan,” ucapnya.
Program KBA juga membuat para ibu rumah tangga mampu mambantu fasilitas posyandu dan mengembangkan pendidikan bagi anak-anak melalui PAUD Baitul Hidayah.
Tak hanya berkarya, di KBA Sahabat RW 14 Perwira, juga sering diadakan kegiatan bersama, seperti piket kebersihan yang menjadikan lingkungan lebih tertata dan kegiatan keakraban atau healing dengan berekreasi.
Nita pun berharap kegiatan ini terus berkembang dan anggotanya semakin solid. Dengan bimbingan yang baik Nita juga yakin program KBA akan terus maju dan memberikan manfaat bagi banyak orang.
Kontributor : Mae Harsa